KedaiPena.Com- Pemerintah diharapkan belajar dari temuan kasus polio di Aceh untuk memaksimalkan surveilan acute flaccid paralysis atau penggamatan kasus Lumpuh Layuh akut. Pembelajaran temuan kasus polio di Aceh diperlukan agar anak-anak Indonesia lainya tidak mengalami hal serupa.
“Surveilan ini menjadi penting agar kita bisa memastikan ada atau tidaknya kasus serupa yang dialami oleh anak-anak Indonesia di daerah lain,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher, Kamis,(24/11/2022).
Selain itu, pemerintah, kata Netty, juga harus menggalakkan kembali imunisasi polio nasional.
“Beberapa tahun terakhir imunisasi anak terhambat dengan adanya pandemi Covid-19. Ditambah lagi dengan beredarnya informasi bohong dan liar seputar risiko imunisasi yang membuat orangtua tidak mau melakukan imunisasi lengkap pada anak,” beber politisi asal Jawa Barat ini.
“Pemerintah harus menggandeng pihak-pihak potensial untuk mengaktifkan kembali Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan akurat tentang imunisasi,” kata Netty.
Netty meminta adanya terobosan yang efektif yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengampanyekan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).
“Perilaku hidup sehat seperti menjaga kebersihan, penggunaan jamban sehat, air bersih dan makanan bergizi akan membantu mencegah munculnya polio. Pemerintah harus melibatkan para tokoh masyarakat dan tokoh agama agar kepedulian terhadap pencegahan polio menjadi perhatian besar masyarakat,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena