KedaiPena.com – Rencana pengadaan Kereta Api Cepat Jakarta Surabaya, dinilai kurang bisa mendukung pemerataan ekonomi, dibandingkan jika pemerintah membangun jalur kereta api di Sumatera.
Pengamat Transportasi Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyampaikan Sumatera sudah memiliki jalur rel kereta api, yang dibangun oleh Belanda, sepanjang sekitar 2.200 kilometer.
“Saya mengharapkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, bisa mempertimbangkan untuk melanjutkan pembangunan rel kereta di Sumatera, dibandingkan mengadakan Kereta Api Cepat Jakarta-Surabaya,” kata BHS, Senin (27/5/2024).
Ia memaparkan, jika Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, yang sekitar 100 kilometer membutuhkan biaya Rp120 triliun, maka jarak Jakarta-Surabaya yang delapan kali jarak Jakarta-Bandung akan membutuhkan biaya Rp120 triliun dikali delapan.
“Artinya sekitar Rp960 triliun. Bayangkan jika itu digunakan untuk membangun rel kereta api di Sumatera. 1 kilometer rel itu Rp30 miliar. Bisa terbangun rel kereta di seluruh Sumatera,” urainya.
BHS menyatakan, pertumbuhan ekonomi lebih banyak disumbang oleh industri logistik, dibandingkan penumpang.
“Jadi kalau kita bangun rel kereta di Sumatera, bisa dibayangkan berapa besar efek untuk pertumbuhan ekonominya. Berdasarkan data, keuntungan dari pengangkutan logistik itu, 1.000 kali lipat, dibandingkan jika hanya mengangkut penumpang saja,” urainya lagi.
Belum jika disebutkan perkembangan daerah yang dilewati oleh kereta api tersebut dan keuntungan sektor industri karena semakin dimudahkannya pengiriman barang ke daerah Sumatera.
“Apalagi, jika pemerintah membangun Aceh sebagai bandara transit internasional dan pelabuhan internasional, baik penumpang maupun logistik. Maka kereta api akan menjadi hub transportasi darat yang sangat berperan besar,” kata BHS.
Ia menegaskan pemerintah harus bisa memproyeksikan Aceh sebagai jalur lintas internasional, baik udara maupun laut.
“Dan menggunakan kereta api sebagai transportasi darat yang menghubungkan semuanya. Baik penumpang maupun logistik. Itu harus direncanakan secara baik, untuk membantu pengembangan Sumatera. Dan ini juga bisa diterapkan di Sulawesi. Trans Sumatera dan Trans Sulawesi itu harusnya menjadi proyeksi masa depan negara ini,” pungkas politisi Gerindra yang akan dilantik menjadi anggota DPR di bulan Oktober ini.
Laporan: Ranny Supusepa