KedaiPena.Com – Pjs Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Susanto Triyogo menilai, pembubaran organisasi Front Pembela Islam (FPI) mencerminkan gambaran pemerintah yang semakin Otoriter.
“Kita sudah melihat, sejak setelah HTI dibubarkan, lahirnya Omnibus law, serta pembubaran FPI cenderung mencerminkan bagaimana wajah pemerintahan saat ini. Di Negara Demokrasi, hal ini tidak akan terjadi,” ucap Susanto dalam keterangannya, ditulis, Kamis, (31/12/2020).
Ia pun meminta, kepada pemerintah untuk lebih bijaksana dalam menghadapi setiap perbedaan di dalam negara demokrasi.
Ia mewanti-wanti, jika hal ini terus terjadi, maka demokrasi yang diperjuangkan selama ini menjadi sia-sia dan mengarah kepada kemunduran.
“Kalau pemerintah selalu bersikap represif terhadap pihak yang berbeda pandangan dan yang menyampaikan kritik, maka demorasi di negara kita akan mati,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Kebijakan Publik KAMMI Pusat, Abdussalam, mengatakan pembubaran ormas FPI jelas memunculkan wajah otoriter.
“Negara demokratis mana yang dengan cara kasar seperti ini ketika ada golongan yang kritis terhadap pemerintah. Jelas sekali cara-cara seperti ini hanya menampilkan wajah otoriter yang sesungguhnya,” ujar Abdussalam begitu dirinya disapa.
Menurutnya, ormas merupakan salah satu unsur dari demokrasi yang harus di hormati keberadaannya, dan pemerintah tidak dapat semena-mena menentukan mana yang boleh mana yang tidak boleh.
“Ormas adalah salah satu unsur demokrasi yang harus dihormati keberadaannya. Jikalau Pemerintah bisa sesuka hatinya memilih mana yang boleh mana yang tidak, maka dipastikan unsur demokrasi di negara kita sudah pincang sebelah,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi