KedaiPena.Com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fikri Faqih mengajak organisasi guru apapun untuk urun pendapat kepada pemerintah dalam mengusulkan pengelolaan secara umum (grand design) tentang Pendidikan Nasional.
Pasalnya, Fikri menilai saat ini pemerintah seperti mengalami kesulitan dalam merumuskan model yang tepat bagi pendidikan di tanah air. Hal itu dibuktikan dengan tidak konsistennya kurikulum yang silih berganti sesuai dengan pergantian menteri. Hal itu, tambah Fikri, menandakan pemerintah Indonesia belum memiliki Konsep Pendidikan yang berkelanjutan.
“Kami mengajak teman – teman guru yang tergabung dalam organisasi apapun, PGRI atau PGSI atau yang lainnya, ikut bantu kami untuk merancang konsep pendidikan berkelanjutan. Grand Design. Jadi nanti bisa kita sampaikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,†jelas Fikri di sela-sela reses serap aspirasi dalam Rapat Koordinasi Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) di Guci Tegal, belum lama ini.
Menurut Fikri, peran praktisi pendidikan dalam hal ini adalah guru sangatlah penting untuk dirumuskan dan disampaikan kepada pemerintah. Sehingga grand design pendidikan tidak hanya sebatas wacana yang tercatat di dalam kurikulum, tetapi bisa untuk diterapkan oleh penyelenggara pendidikan dan guru.
Lebih lanjut Fikri menjelaskan bahwa konsep pendidikan Indonesia seharusnya disesuaikan dengan tujuan negara. Sehingga, pendidikan tidak hanya menjadi sebuah solusi untuk mengembangkan kesejahteraan tetapi juga membantu untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
“Gunanya guru-guru menyampaikan rumusan pendidikan adalah untuk nantinya konsep pendidikan itu bisa diterapkan. Tidak sebatas administratif, tapi benar-benar dengan hati,†pungkas Legislator PKS dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX ini.
Dalam kesempatan yang sama Ketua PGSI Jawa Tengah Muhammad Zen menyampaikan bahwa yang merasakan dan menjalankan konsep pendidikan adalah Guru. Oleh karena itu, PGSI siap untuk membantu pemerintah untuk membuat grand design bersama dengan elemen lainnya.
“Yang kita takutkan saat ini, guru sudah tidak fokus dengan bagaimana muridnya, karena disibukkan dengan administratif. Kita mengkhawatirkan konsep pendidikan ini tidak ditangani oleh orang-orang yang memang fokus dalam dunia pendidikan. Padahal mendidik itu bukan administratif, tapi hati kepada murid,” terang Zen.
Lebih lanjut Zen mengingatkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan guru, agar guru bisa fokus untuk mendidik anak. Saat ini tidak sedikit guru yang menjadikan profesi mendidiknya adalah pengabdian sedangkan ia memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja selain guru.
Laporan: Anggita Ramadoni