KedaiPena.Com- Kalangan dewan di Senayan angkat bicara soal polemik pembubaran Mahasiswa Pecinta Alam atau Mapala Girigahana UPN Veteran Jakarta. Tindakan pembubaran itu mendapatkan kecaman dari para anggota dan alumni dari Girigahana.
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Demokrat Bramantyo Suwondo menyarankan pihak universitas dan mahasiswa pecinta alam Girigahana duduk bersama guna menyelesaikan polemik tersebut.
“Saya memiliki pandangan universitas sebaiknya duduk bersama dengan mahasiswa/mahasiswi untuk merespon berbagai permasalahan yang dihadapi sebuah kegiatan kemahasiswaan,” tegas Bram begitu ia disapa, Sabtu,(29/10/2022).
Dengan duduk dan membahas secara bersama-sama, kata Bram, diharapkan akan dapat menghasilkan kesepakatan terbaik untuk menyelesaikan masalah dari polemik tersebut.
“Semoga hasil diskusi dapat menghasilkan kesepakatan yang paling terbaik sehingga pendidikan bagi mahasiswa dan mahasiswi dapat maksimal,” ujar Bram.
Bram pun mengakui kegiatan di luar materi pendidikan perkuliahan sejatinya dapat memberikan pengalaman serta ilmu tambahan bagi para mahasiswa mahasiswi.
“Mahasiswa dan mahasiswi semakin mengasah kemampuan berorganisasi, berkerjasama, public speaking dan lain-lain di kegiatan kegiatan kemahasiswaan di luar dari materi perkuliahan,” papar Bram.
Bram menilai dengan kegiatan tersebut juga akan membentuk mahasiswa-mahasiswi lebih siap untuk menghadapi tantangan masa depan.
“Mau itu di lingkungan pekerjaan maupun kehidupan pribadi,” tandas Bram.
Sebelumnya, Organisasi mahasiswa pecinta alam (mapala) Girigahana di Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jakarta (UPNVJ), Girigahana, dibubarkan oleh Rektor UPNVJ. Pihak Girigahana menolak pembubaran tersebut.
Juru bicara Girigahana, Rudy Hermanto, mengatakan ratusan anggota Girigahana menuntut Rektor UPNVJ Anter Venus mencabut surat keputusan (SK) pembubaran tersebut.
Dia menilai SK tersebut cacat hukum dan menunjukkan sikap otoriter serta bertentangan dengan visi Kampus Merdeka yang dicanangkan Mendikbudristek Nadiem Makarim.
“Ini ada apa? Di ujung masa jabatannya, rektor lama justru mengeluarkan keputusan strategis yang membunuh unit kegiatan mahasiswa tertua di UPN ‘Veteran’ Jakarta ini,” kata Rudy dalam keterangannya, Jumat (28/10/2022).
Sementara itu, Wakil Rektor III UPNVJ, Ria Maria Theresa, mengatakan pembubaran Girigahana tidak dilakukan tiba-tiba. Dia mengatakan terdapat beberapa proses yang terjadi sebelum akhirnya Rektor memutuskan membubarkan Girihana.
“Sebelumnya, Girigahana dibekukan karena terdapat kasus perundungan dan kekerasan fisik anggota senior kepada juniornya. Pembekuan ini dilakukan setelah Rektorat memeriksa dan menangani kasus perundungan dan kekerasan fisik tersebut. Kebijakan pembekuan diambil untuk melindungi mahasiswa UPNVJ yang menjadi anggota Girigahana,” kata Ria.
Laporan: Tim Kedai Pena