KedaiPena.Com – Ujung tombak perkembangan olahraga petualangan orienteering berada di tingkat terkecil yaitu tiap organisasi atau klub.
Demikian dikatakan Ahmad Mujahid Yaumul Ridho, S.Pd, penggiat orienteering KMPA Eka Citra UNJ dalam keterangannya kepada KedaiPena.Com, Senin (23/4/2018).
Ketua pelaksana Go Jak atau Gathering Orienteering Jakarta di kampusnya belum lama ini menambahkan, seluruh klub dan organisasi diharapkan bisa konsisten dalam program pembinaan atlet orienteering.
“Sehingga kita memiliki SDM atlet orienteering yang handal,” sambung lulusan dari Fakultas Olahraga UNJ ini.
Ia pun mengatakan deklarasi Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) Jakarta yang dilakukan bersamaan dengan Go Jak lalu, diharapkan menjadi momentum untuk kejayaan olahraga ini di Indonesia.
Sementara itu, Zubair Syamsudin, M.Kom, penggiat orienteering dari Makopala Universitas Budi Luhur mengatakan, awalnya orienteering di Indonesia umumnya hanya digeluti oleh kelompok-kelompok pecinta alam.
Namun kini, seiring perkembangan zaman, olahraga ini mulai banyak digeluti oleh masyarakat lebih luas.
Melalui Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI), ia berharap orienteering menjadi lebih berkembang.
Ia menbahkan, orienteering sedang diperjuangkan untuk menjadi bagian dari olahraga nasional yang memasyarakat dan tergabung dalam naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
“Salah satu syarat tergabung dalam KONI adalah FONI harus memiliki minimal 17 pengda. Sedangkan sampai saat ini baru 10 provinsi yang telah mendeklarasikan pembentukan FONI daerah, termasuk Jakarta,” tutur salah satu pengurus pusat FONI.
Seperti diketahui, orienteering adalah sebuah olahraga yang mana para pesertanya bernavigasi dengan mandiri melintasi medan sebenarnya.
Para peserta harus mengunjungi sejumlah titik-titik kontrol yang ditandai di medan sebenarnya, dalam waktu secepat mungkin dengan menggunakan peta dan kompas.
Federasi Orienteering Internasional (IOF) sendiri berdiri pada tahun 1961 dan baru pada tahun 1988 orienteering masuk ke Indonesia.
Dan untuk diketahui, Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) baru terbentuk pada tahun 2001 dan terdaftar sebagai Associate Member IOF pada tahun 2002.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas