KedaiPena.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyebut akses pembiayaan atau kredit ke usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari perbankan di Indonesia masih jadi yang terendah dibanding negara lainnya di Asia.
“Baru sekitar 21 persen, dibandingkan dengan China dan Jepang itu sudah 60 persen,” kata Teten dalam Dialog Nasional UMKM di Kantor Pusat PWI, Jakarta, ditulis Kamis (8/2/2024).
Ia menyatakan penyebab rendahnya penyaluran kredit itu, karena sulitnya akses kredit dari perbankan ke pelaku UMKM. Di mana salah satu kendalanya, ada syarat agunan atau jaminan bagi UMKM yang ingin mengajukan kredit.
“Kendalanya memang gak punya agunan pembiayaan kredit kolateral, meskipun pemerintah sudah membuat regulasi sampai Rp100 juta gak boleh pakai agunan, tetapi dalam pelaksanaannya, di lapangan seperti itu,” ujarnya.
Teten mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan skema credit scoring, yang mana UMKM bisa mendapatkan kredit tanpa agunan. Jadi, nantinya yang akan dilihat perbankan yaitu dari bagaimana track record atau rekam jejak bisnis UMKM tersebut.
“Credit scoring bukan lagi agunan, tetapi track record digitalnya. Kalau agunan, tetapi usahanya macet, gimana?” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa