KedaiPena.Com – Pembangunan waduk dan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 180 MW di Kluet, Aceh Selatan akan menghancurkan hutan dataran rendah.
Selain itu, proyek ini akan memusnahkan habitat satwa langka dunia karena pembangunan jaringan jalan dan jalur transmisi listrik yang diperlukan untuk proyek-proyek tersebut akan menembus kawasan hutan yang masih asli.
Demikian dikatakan Panut Hadisiswoyo, Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari dalam keterangan pers yang diterima KedaiPena.Com ditulis Jumat (10/11).
“Pembangunan jalan yang menembus hutan alami akan menjadi pendorong utama hilangnya habitat satwa dan menyebabkan terjadinya fragmentasi, kebakaran hutan, perburuan satwa, penebangan liar dan degradasi lingkungan lainnya,” jelas dia.
Apabila kondisi ancaman ini terus terjadi, sambungnya, maka tidak akan menutup kemungkinan bahwa Situs Warisan Dunia Leuser di Aceh akan terus mengalami kehancuran.
Utuk diketahui, pada bulan September 2017, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui surat Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem No. 559/2017 telah menyetujui permohonan pembangunan jalan tembus antara Kabupaten Karo dengan Kabupaten Langkat yang diajukan oleh Gubernur Sumatra Utara.
Pembangunan jalan tersebut rencananya akan melalui kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, yang temasuk dalam daftar Warisan Dunia dalam Bahaya Unesco.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas