KedaiPena.Com – Banyak proyek infrastruktur menjadi tidak efisien dan bocor, sebab ‘planning function’ atau fungsi perencanaan nasional yang tidak berjalan maksimal.
Semestinya, fungsi ini dikembalikan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Terutama untuk perencanaan ‘long term’ atau jangka panjang. Bukan kemudian diserahkan kepada Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN).
“Harus ada ‘mix economy’ di mana ‘planning function’ juga harus ada. Itulah kenapa Malaysia maju, sebagian Eropa maju, Cina maju karena ‘planning function’. Harus kembali ke Bappenas,” kata mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini.
Saat ini, peran Bappenas lebih banyak digantikan KEIN, yang terbukti lembek dan nyaris tak optimal. Akibatnya, berbagai upaya Jokowi dalam mendongkrak perekonomian nasional, jauh panggang dari api. Alias tidak banyak hasilnya.
“Pembangunan infrastruktur yang dikebut, banyak yang tanpa rencana matang. Ujung-ujungnya rakyat yang harus menanggung kerugian,” tegas ekonom senior ini.
Harus diakui, sejumlah proyek infrastruktur disebut jauh dari efisien serta tidak tepat guna. Di sinilah sumber kebocoran uang negara. Ke depan, Bappenas perlu diperkuat kembali.
Bappenas dulu memang punya peran sangat strategis dalam merumuskan pola pembangunan negara.
Namun, seiring kehadiran lembaga lain, Bappenas tidak lagi menjadi institusi utama dalam merancang pembangunan ekonomi nasional. Peran dan fungsi Bappenas bahkan terkesan dikebiri, dipangkas lebih dalam lagi.
Laporan: Muhammad Hafidh