KedaiPena.Com – Soal ‘track record’ calon Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, sejumlah informasi perlu mendapatkan klarifikasi yang serius dari Komisi III. Salah satunya terkait pembangunan gedung parkir Polda Metro Jaya.
Demikian dikatakan Koordinator Petisi 28, Haris Rusly Moty dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com, Selasa (21/6).
“Pembangunan ini mendapat bantuan dana dari perusahaan pengembang reklamasi yang saat ini sedang bermasalah di KPK.
“Apakah sumbangan dari pengembang reklamasi tersebut masuk dalam kategori gratifikasi untuk untuk mengamankan dan memuluskan jalannya proyek reklamasi yang kini sedang mangkrak karena bermasalah?” kata dia lagi.
Karena itu, agar ‘fit and proper test’ tidak jatuh bernasib menjadi ‘reality show’ dan ‘fashion show’ maka sebaiknya berbagai kelompok masyarakat harus berinisiatif mendatangi komisi III DPR RI untuk terlibat memberikan masukan terkait ‘track record’ dari calon Kapolri tersebut.
“Untuk mendapatkan seorang Kepala Polri yang ideal, sebaiknya Komisi III DPR tidak tergesa gesa dalam menetapkan memberi nilai A dalam dalam fit and proper test calon Kapolri. Berikanlah kesempatan kepada publik untuk turut terlibat dalam melakukan uji kelayakan terhadap calon pejabat negara tersebut,” imbuh Moty.
Untuk diketahui, dana pembangunan gedung parkir Polda Metro Jaya berasal dari Agung Podomoro Grup yang sudah mendapat hak untuk reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta.
“Ini uangnya dari Agung Podomoro. (Kompensasi) dari reklamasi pulau,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/3).
Ahok mengatakan, Pemprov tidak boleh menerima uang dalam bentuk tunai. Karena itu, Pemprov mengalihkannya untuk pembangunan sarana dan infrastruktur di Jakarta.
(Prw)