KedaiPena.Com – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Inas Nasrullah Zubir menilai, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah melakukan pembangkangan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Inas mengatakan hal itu lantaran keputusan Rini yang mengangkat Suprajarto sebagai Dirut BTN. Ini menjadi ironi tersendiri lantaran Presiden Jokowi sudah berperan kepada anak buahnya untuk tidak melakukan kebijakan strategis hingga Oktober nanti.
“Yang dilakukan oleh Rini, sama sekali tidak menunjukan etika bernegara yang baik, dimana arahan Presiden seharusnya dipatuhi tanpa alasan apapun,” ujar Inas dalam perbincangan, Jumat, (30/8/2019).
Tidak hanya melanas mengatakan, Rini juga seorang arogan dan bertindak sewenang-wenang lantaran jika mengacu pernyataan Suprajarto, bahwa ditetapkan dirinya sebagai Dirut BTN tanpa pernah diajak bicara.
“Hal ini tentunya sangat mengejutkan kita semua karena tampak sekali bahwa Rini bukan saja arogan tapi juga sewenang-wenang,” papar Politikus Hanura ini.
Inas menegaskan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko sedianya sudah mengingatkan kepada semua pejabat kabinet kerja harus mengikuti perintah Presiden Jokowi.
“Untuk tidak mengambil kebijakan strategis pada saat ini,” tandas Inas.
Dijawab oleh Anak Buah Rini.
Tindakan Rini sendiri dibela oleh anak buahnya di Kementerian BUMN. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo membantah jika tidak melakukan komunikasi kepada Suprajarto.
“Pimpinan Kementerian BUMN senantiasa berupaya menyampaikan keputusan penugasan secara langsung pada pihak pihak yang diberi penugasan. Komunikasi terus dilakukan untuk bersama sebagai keluarga besar BUMN untuk memberikan yang terbaik bagi kinerja dan pertumbuhan BUMN ke depan,” ujar Gatot dalam keterangan yang diterima oleh KedaiPena.Com.
Gatot menjelaskan, rotasi di jajaran direksi BUMN merupakan hal yang biasa dan penunjukan direksi disesuaikan dengan keahlian yang bersangkutan.
“Diharapkan direksi yang mimpin BTN ke depan bisa membawa BTN semakin kuat dan terus bertumbuh,” tutur dia.
Gatot menambahkan Kementerianya senantiasa mengutamakan pertumbuhan juga peningkatan kinerja setiap BUMN.
“Dimana BUMN Juga diharapkan dapat menjadi pelopor bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di manapun BUMN tersebut beroperasi,” tandas dia.
Diketahui, Suprajarto diangkat menjadi Dirut Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai sebagai Direktur Utama (Dirut) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Mantan Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ini menggantikan Maryono yang menjabat di periode kedua di posisi yang sama.
Namun, Suprajarto menolak posisi barunya tersebut. Alasannya, ia tidak pernah dikomunikasikan perihal jabatan barunya.
Jokowi sendiri sedianya sudah mengingatkan melarang menteri-menterinya mengeluarkan kebijakan steategis jelang pelantikan. Selain kebijakan strategis, menteri juga dilarang untuk melakukan penempatan atau penggantian jabatan tertentu. Termasuk di dalamnya penggantian direksi BUMN.
Laporan: Muhammad Hafidh