KedaiPena.com – ‘Presidential Threshold’ (PT) atau ambang batas pencalonan presiden yang menjadi syarat untuk partai politik mengusung calon presiden berserta calon wakil presiden saat ini tengah menjadi perdebatan di DPR.
Anggota Komisi II DPR RI, Henry Yoso, mengatakan boleh saja PT turun dari 20 persen. Sebab, jika tidak, maka dikhawatirkan menyebabkan munculnya calon tunggal pada pemilu.
“Tapi tak baik juga kalau tak ada PT nanti bisa muncul 11 pasangan capres,” jelas dia saat dihubungi KedaiPena.Com, Selasa (17/1).
Selain itu, politisi PDIP ini menyarankan, agar setiap ketua partai politik dapat menyelesaikan perdebatan tersebut dengan menempuh konvensi terlebih dahulu pada masing-masing parpol.
“Agar biaya Pemilu Presiden tidak terlalu tinggi. Namun, tetap memberi kesempatan kepada setiap warganegara yang memenuhi syarat untuk menjadi capres,” terang dia.
Ketika ditanya sejauh mana pembahasan PT ini di internal PDIP, Ketua Umum Gerakan Anti Narkoba (Granat) tidak mengetahui pasti.
“Saya tidak mengetahui karena tidak masuk dalam Pansus RUU itu. Dan juga tidak diajak bicara oleh fraksi,” tandas dia.
Seperti diketahui, mengacu puutusan MK Nomor 14/PUU-XI/2013, menyatakan pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD termasuk pemilu presiden dan wakil presiden pada tahun 2019 harus dilaksanakan bersamaan. Selain itu, dalam putusannya, MK juga memastikan setiap parpol berhak mengusung capres-cawapres pada 2019.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa