KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai pemanggilan Direktur Pertamina Persero Nicke Widyawati oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berpengaruh kepada kepercayaan investor terhadap Pertamina.
“Pasti akan berdampak secara luas terkait dengan pemanggilan oleh KPK ini. Kepercayaan investor bisa saja menurun sehingga bisa kesulitan dalam mencari mitra kerjanya,” ujar Mamit saat dihubungi, ditulis Jumat (17/5/2019).
Meski demikian, Mamit meyakini, pemanggilan Nicke oleh KPK sepertinya tidak akan mempengaruhi kinerja Pertamina secara keseluruhan. Hal itu lantaran Pertamina mempunyai direksi yang lain sehingga fungsi managerial masih berjalan.
“Memang, pemanggilan ini menyebabkan pandangan negatif kepada Nicke tetapi tidak sebagai Dirut Pertamina. Ini lebih kepada Personal,” tuturnya.
Saat ditanya apakah Nicke harus mundur dari posisi Dirut Pertamina lantaran diduga terlibat dalam pusaran kasus ini, Mamit enggan berbicara lebih jauh.
“Pertanyaan yang sulit. Kita lihat saja sejauh mana proses hukum ini berjalan. Nicke pasti akan paham posisi dia,” tandas Mamit.
Sebelumnya, KPK kembali memanggil Direktur Pertamina Nicke Widyawati pada Kamis (2/5/2019).
Pemeriksaan terhadap Nicke merupakan penjadwalan ulang dari pemeriksaan sebelumnya. Nicke tak menghadiri pemeriksaan pada Senin 29 April 2019 kemarin dengan alasan sakit.
Nicke akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan pejabat PT PLN. Diketahui, sebelum menjabat Dirut Pertamina, Nicke pernah mengemban sejumlah posisi strategis di PT PLN, seperti Direktur Niaga dan Managemen Risiko, Direktur Perencanaan Korporat dan Direktur Pengadaan Strategis 1.
Dalam persidangan sempat terungkap, Nicke yang sempat menjabat Direktur Perencanaan PLN sempat mengikuti pertemuan membahas proyek PLTU Riau-1.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri mantan Wakil Ketua Komisi VII Energi Eni Maulani Saragih, Sofyan Basir, Pemegang Saham Blackgold Natural Resources Limites Johanes B Kotjo, dan Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Supangkat Iwan Santoso.
Laporan: Muhammad Hafidh