KedaiPena.Com – Pemanfaatan nuklir dengan sinergi lembaga dalam melakukan pengawasan dan pelatihan tepat, diyakini akan mampu meningkatkan pengembangan pemanfaatan teknologi nuklir dalam bidang kesehatan, yang bersifat aman dan selamat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan nuklir dipergunakan karena sifatnya yang bisa menembus sesuatu dan menghasilkan output yang mampu membantu diagnosis kesehatan.
“Teknologi nuklir mampu membantu memberikan visual pada organ tubuh yang sedang dianalisa. Bukan hanya sekedar mendengar dan meraba dari luar. Karena manfaatnya dalam bidang kesehatan sangat tinggi, terutama di bidang terapi maka perlu untuk dikembangkan melalui kerja sama antara pihak pengelola, pemegang kebijakan dan badan pengawas,” kata Budi usai penandatanganan Nota kesepahaman antara Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan Kementerian Kesehatan (KEMKES) tentang pembinaan dan pengawasan tenaga nuklir di bidang kesehatan, ditulis, Sabtu, (17/4/2021).
Ia menyatakan bahwa setiap pihak harus duduk bersama dengan pihak nuklir untuk mencari celah kerja sama.
“Harus sering duduk bersama antara pihak nuklir dengan orang kesehatan sehingga bisa bekerja sama dalam hal pelatihan dan pembangunan infrastruktur.
Kerjasama tersebut bisa terkait pengadaan alatnya, mempersiapkan sumber dayanya, memastikan pengoperasiannya bisa dilakukan dengan aman, mengembangkan standar diagnosis baru ataupun cara perawatan baru,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto menyambut antusias perpanjangan kerjasama yang sudah terjalin sejak tahun 2017.
“Dengan kerja sama ini, kami mengharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat melalui pembinaan dan pengawasan tenaga nuklir di bidang kesehatan,” kata Jazi dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, diharapkan juga perpanjangan kerjasama ini akan meningkatkan sinergitas antara BAPETEN dengan Kementerian Kesehatan dalam peningkatan pelaksanaan pengawasan dan pembinaan.
“Kerja sama ini penting. Karena dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, baik Kemkes maupun BAPETEN saling membutuhkan koordinasi dan juga akan berkontribusi langsung dalam peningkatan keselamatan, ketentraman dan keamanan kerja dan masyarakat sehingga bisa menerima manfaat langsung dari teknologi nuklir di bidang kesehatan,” ujarnya.
Implementasinya terwujud dalam interkoneksi sistem licensing and inspection BAPETEN dengan aplikasi sistem informasi rumah sakit dan aplikasi sistem sarana prasarana alat kesehatan.
“Juga sedang dipersiapkan kerja sama pelaksanaan koordinasi penemuan inspeksi pada penyedia pelayanan kesehatan berbasis tenaga nuklir, pengembangan dan evaluasi data dosis pasien, penanganan limbah radioaktif di rumah sakit, peningkatan jumlah fisikawan medik dan peran serta asosiasi profesi,” pungkasnya.
Laporan: Aan Supusepa