KedaiPena.Com – Kebakaran masih menjadi momok bencana yang menakutkan utamanya bagi masyarakat di lingkungan kota. Padahal tanpa disadari pemicu terjadinya kebakaran sering diakibatkan oleh hal-hal yang sepele.
Hal itu yang membuat, Praktisi Penanganan Bencana Kebakaran Kus Basuki mengingatkan soal pentingnya pengetahuan penanganan kebakaran bagi masyarakat umum.
“Pengetahuan kebakaran itu sangat penting bagi kita. Baik itu di rumah, di tempat kerja atau dalam perjalanan. Kalau kita tau tekniknya kita bisa bantu,” ujar Basuki kepada KedaiPena.Com di ‘store’ Avtech, Setu, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Basuki menjelaskan pengetahuan soal kebakaran dapat dimulai dari pemahaman kenapa bisa terjadinya kebakaran. Basuki mengatakan ada tiga unsur yang menjadi penyebab dari kebakaran itu sendiri.
“Kenapa bisa terjadi api karena tiga unsur, yakni udara, bahan gas dan sumber panas. Apabila itu tidak seimbang maka bisa menyebabkan terjadinya api. Kalau tidak ada itu maka tidak akan terjadi,” ujar Basuki.
Basuki melanjutkan, jika pemahamam penanganan dan pengetahuan terjadinya kebakaran sudah diketahui. Niscaya, kebakaran yang sering memakan korban cukup banyak tidak akan terjadi.
“Karena itu nantinya bisa dipraktikkan di rumah. Misalnya penyebab bocornya gas dan korsleting listrik yang sering terjadi di rumah,” papar Basuki.
Meski demikian, Basuki mengakui, pemahaman masyakarat soal penanganan bencana kebakaran masih sangat minim. Hal tersebut termasuk di kalangan masyarakat perkotaan.
“Karena sosiliasi soal kebakaran itu tidak ada di umum. Harusnya pemda memberikan sosialiasi soal itu. Karena kan mereka punya pemadam kebakaran,”tutur Basuki.
Tidak hanya itu, menurut Basuki, sosialisasi soal kebakaran itu juga sangat mudah dilakukan oleh pemda setempat. Pemda cukup menkoordinasikanya di tingkat kecamatan.
“Mereka bisa memulai dari kecamatan yang kemudian mengumpulkan RT dan RW untuk diberikan sosialisasi. Memang ada masalah soal anggaran karena tidak kecil. Tapi semestinya pemda bisa melakukan itu,” pungkas Basuki.
Laporan: Muhammad Hafidh