KedaiPena.Com- Partai besar sudah menolak kemungkinan masa jabatan presiden tiga periode. Bahkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga dengan tegas menolak wacana itu.
Menanggapi hal itu, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, jika penolakan itu telah memupus agenda para petualang politik.
“Termasuk para petualang politik yang ingin menduetkan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, (26/3/2021).
Ia mengakui, jika keinginan para petualang politik itu memang harus ditolak. Hal tersebut lantaran dapat merusak sistem demokrasi yang sudah dibangun sejak reformasi dikumandangkan.
“Bangsa dan negara ini tidak boleh lagi kembali ke zaman kegelapan seperti pada Orde Lama dan orde Baru,” tutur dia.
Ia menambahkan, sejarah juga sudah membuktikan semakin lama seseorang berkuasa akan semakin besar peluangnya untuk korupsi.
“Ini artinya, ada korelasi lama berkuasa dengan perilaku koruptif,” tegas dia.
Dengan demikian, lanjut dia, dengan tetapnya masa jabatan presiden dua periode, maka demokrasi di Indonesia akan makin terjaga.
“Semangat memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme diharapkan juga akan tetap membara,” ungkap dia.
Tidak hanya itu, ia pun memprediksi, jika pada pilpres 2024 juga dimungkinkan akan muncul capres dan cawapres yang memiliki visi dan misi lebih baik.
“Mereka ini sangat diperlukan untuk membangun kembali negeri tercinta dari keterpurukannya,” kata dia.
Terlebih lagi, tegas dia, saat ini di masyarakat sudah muncul kejenuhan dan keputusasaan masyarakat atas terpuruknya kondisi ekonomi.
“Mereka ini perlu pemimpin yang mumpuni, amanah, dan berintegritas,” papar dia.
Ia menambahkan, dengan adanya capres dan cawapres yang baru pada tahun 2024, optimisme masyarakat diharapkan akan tumbuh.
“Optimisme masyarakat perlu dibangun sejak sekarang agar dapat menjadi kekuatan falam menghadapi kondisi ekonomi yang sangat berat ini,” tutur dia.
Ia pun menyarankan, agar partai politik sebaiknya sudah dapat memunculkan capres dan cawapres terbaiknya lebih awal.
“Para calon yang diusung diharapkan tidak hanya dari kadernya yang itu-itu saja, sehingga anak bangsa yang memang unggul berpeluang jadi capres dan cawapres. Kepada mereka inilah nasib bangsa dan negara kita titipkan,” tandas dia.
Sebelumnya,Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri membela Presiden Jokowi yang dituduh hendak mengusulkan amendemen UUD 1945 untuk mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Megawati bahkan menilai presiden tidak bisa begitu saja mengubah isi UUD 1945.
Laporan: Muhammad Hafidh