KedaiPena.Com – Pendiri dari Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi), Hendri Satrio menilai, bahwa kans Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto semakin kecil untuk bisa menang pada Pilpres 2019.
Demikian dikatakan oleh, Hendri saat menanggapi sejumlah pernyataan blunder dari mantan Panglima Kostrad yang dilakukan beberapa waktu terakhir ini.
Untuk diketahui, Prabowo sempat membuat geger masyarakat Indonesia soal pernyataan atas bantuan yang diberikan Presiden Jokowi kepada korban etnis dan genosida Rohingnya. Prabowo mengatakan bantuan yang diberikan Jokowi kepada Rohingnya hanyalah sebuah pencitraan.
“Sebaiknya tempatkan Prabowo sebagai King Maker bukan Capres. Lagi pula Prabowo lebih berhasil jadi pengusung ketimbang sebagai kandidat. Contoh saja Jakarta, 2 kali Gubernur yang diusung Prabowo menang,” beber Hendri saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Sabtu (23/9).
Akademisi dari Universitas Paramadina menyarankan, sebaiknya Prabowo fokus untuk memimpin poros baru yang berisi tokoh nasional dan memiliki potensi menjadi Presiden di 2019. Hal itu, lanjut Hendri, perlu melalui diskusi matang tentang siapa tokoh nasional yang berpeluang berkompetisi dengan Jokowi.
“Mengingat elektabilitas tokoh paling tinggi masih di Jokowi. Ya makanya jadi pengusung aja, jangan jadi kandidat. Lagi pula kubu Jokowi pasti sudah sangat paham gimana berkompetisi dengan Prabowo,” jelas dia.
Kendati demikian, saat ditanya siapa yang calon yang tepat untuk diusung oleh Prabowo sebagai Presiden di 2019, Hendri belum mengetahui, namun dia meminta agar Prabowo tidak mengusung Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Mudah-mudahan bukan Anies yang dipilih, yang gak bagus kalau Jakarta ditinggal terus sama Gubernurnya, padahal ongkos pilkada Jakarta selalu super mahal,” tandas Hendri.
Laporan: Muhammad Hafidh