KedaiPena. Com – Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengaku, setuju dengan pendapat Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto yang menilai elektabilitas Ganjar Pranowo hanya bagian dari pencitraan.
“Penilaian Bambang Wuryanto ada benarnya. Sebab, Ganjar termasuk sosok yang pandai memainkan suatu peristiwa untuk pencitraan dirinya.
Baru-baru ini, Ganjar naik ke truk untuk melihat apakah ada orang yang ikut mudik. Perilaku semacam ini dilakukannya terkesan kalau ada wartawan. Karena itu, perilaku Ganjar sangat kental dengan nuansa pencitraan,” kata dia, dalam keterangan, Jumat, (14/5/2021).
Ia memandang, elektabilitas Ganjar selama ini memang terkesan hasil pencitraan, bukan karena kinerja. Apalagi, selama ini belum ada informasi terkait kinerja Ganjar yang monumental. Kinerja Ganjar hanya biasa-biasa saja.
“Karena itu, wajar kalau banyak pihak yang terheran-heran dengan tingginya elektabilitas Ganjar. Keheranan itu makin menguat manakala ada lembaga survei tertentu yang menempatkan elektabilitasnya tertinggi,” papar dia.
Dengan demikian, tegas dia, logis jika ada petinggi PDIP yang mempertanyakan elektabilitas Ganjar. Ia menilai, keraguan Bambang Wuryanto ini sekaligus menjadi indikasi kuat bahwa DPP PDIP belum memplot Ganjar sebagai salah satu calon kandidat capres.
“Hal itu menguatkan dugaan, PDIP sudah menyiapkan Puan Maharani bersama Prabowo Subianto untuk maju pada pilpres 2024. Hal ini makin menguatkan adanya perjanjian Batutulis 2 antara PDIP dan Gerindra yang akan mengusung Prabowo dan Puan,” tandasnya.
Diketahui, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto mengatakan elektabilitas tinggi yang saat ini melekat pada Ganjar hanyalah hasil dari pemberitaan yang kemudian diangkat dan diramaikan di media konvensional dan media sosial sehingga menjadi populer.
Laporan: Muhammad Lutfi