KedaiPena.com – Paska Lebaran, dengan melandainya pandemi COVID 19 dan pelonggaran aktivitas masyarakat, pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan. Dan pertumbuhan ekonomi ini diprediksi akan terus meningkat jika kasus COVID 19 dan kasus Hepatitis Akut tak mengalami peningkatan.
Pengamat Ekonomi CORE Piter Abdullah memaparkan pertumbuhan ekonomi di triwulan I tahun 2022 sedikit di atas perkiraan dikisaran 4-5 persen.
“Pengetatan PPKM di tengah gelombang 3 pandemi pada bulan Februari Maret tidak terlalu berdampak ke ekonomi. Pertumbuhan masih tinggi karena aktivitas ekonomi masih diberi ruang, sementara kenaikan harga komoditas masih mendorong kenaikan ekspor dan investasi,” kata Piter saat dihubungi, Rabu (10/5/2022).
Ia mengungkapkan, pada triwulan II pertumbuhan ekonomi dipastikan akan lebih tinggi.
“Euforia masyarakat dengan adanya pelanggaran menyebabkan lonjakan arus mudik akan berdampak ekonomi. Perputaran uang didaerah meningkat drastis. Konsumsi tumbuh signifikan dan menciptakan tetesan kebawah. Menciptakan income dan daya beli di masyarakat bawah,” ucapnya.
Ia memperkirakan pertumbuhan konsumsi akan mencapai lima persen yoy, yang akan mendorong perekonomian tumbuh lebih tinggi pada triwulan II 2022.
“Pertumbuhan ekonomi pada triwulan 2 diperkirakan berpotensi tumbuh dikisaran 5.5 hingga 6.5 persen,” ucapnya lagi.
Seiring dengan mulai pulihnya ekonomi, inflasi beranjak naik, yang disebabkan selain oleh meningkatnya demand, juga disebabkan kebijakan pemerintah menaikkan PPn, menaikkan harga gas, dan pertamax. Disisi lain juga ada dampak kenaikan harga komoditas global sehingga terjadi imported inflation.
“Pulihnya ekonomi membantu penyerapan tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan. Walaupun disisi lain meningkatnya inflasi juga memangkas sebagian daya beli masyarakat miskin. Tetapi secara keseluruhan dampak pulihnya ekonomi akan lebih besar drpd dampak meningkatnya inflasi,” pungkasnya.
Laporan: Hera Irawan