KedaiPena.Com-Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid meminta Kementerian Agama (Kemenag) agar maksimal dalam memberikan pelayan terhadap para jemaah haji. Sebab, menurutnya, berdasarkan laporan sejumlah jemaah haji yang diterimanya masih banyak hal yang perlu dibenahi pihak Kemenag.
“Soal katering misalnya. Saya dapat laporan dari jemaah haji di Arab Saudi saat ini bahwa jatah makan sampai tiga kali. Tapi menu yang disediakan ala kadarnya. Ikan ukuran kecil, makanan pun gak sesuai dengan bumbu masakan Indonesia. Itu salah satu keluhan dari para jemaah haji saat ini. Yang jelas pelayanan ibadah haji tahun ini belum maksimal dan perlu dibenahi,” ungkap Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) itu kepada wartawan, Sabtu (17/6/2023).
Padahal, kata dia, untuk urusan katering sebagaimana disepakati antara Komisi VIII DPR RI dengan Kemenag dalam rapat sebelumnya mestinya jatah makan jemaah haji cukup dua kali saja.
“Kesepakatannya kan dua kali tapi ini sampai tiga kali makan. Padahal jemaah haji kita lebih fokus menunaikan ibadah, kenapa tiba-tiba ada jatah tiga kali makan, pakai anggaran apa itu? Yang jelas berdasarkan laporan yang saya terima bahwa jemaah haji kita mengeluhkan menu makanan yang asal-asalan. Sedari awal saya sudah usulkan agar tidak perlu pakai katering tapi tiap jemaah haji diberikan uang saku saja agar mereka bebas memilih menu makanan sesuai selera,” tandasnya.
Selain soal penyediaan makanan, lanjut dia, jemaah haji juga mengeluhkan soal fasilitas tempat tinggal di Arab Saudi.
“Sejumlah jemaah haji laporan ke saya bahwa hotel tempat mereka tinggal fasilitasnya sangat buruk. Lampu mati, keran air gak lancar. Ditambah lagi ketika para jemaah haji melaporkan keluhannya ke petugas haji dari Kemenag, responsnya lambat dan bahkan kurang bersahabat. Saya kira kondisi demikian semestinya tidak perlu terjadi karena persiapan dan anggaran sudah disediakan negara,” tegasnya.
Wachid juga mengingatkan agar petugas dari Kemenag memberikan prioritas pelayanan kepada para jemaah haji kategori lanjut usia (lansia).
“Jemaah haji lansia harus benar-benar diperhatikan keperluannya, keamanannya, kenyamanannya karena mereka memerlukan pendampingan yang maksimal. Jadi Kemenag harus menekankan bawahannya agar tidak ala kadarnya saja saat bertugas. Mereka mesti paham betul tugas dan tanggung jawabnya, harus memahami juga kondisi di sana dan terpenting bisa berbahasa Arab dalam berkomunikasi,” ujarnya.
Laporan: Tim Kedai Pena