KedaiPena.Com – Masa pandemi Corona atau COVID-19 membuat para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluh.Bahkan karena kondisi ini, pelaku UMKM di Tangsel nekat mendatangi Dinas Koperasi dan UMKM.
Dalam kesempatan tersebut, salah seorang pelaku UMKM Lin berharap agar mendapatkan bantuan pemerintah untuk Usaha Mikro (BPUM) tepat sasaran.
“Pendapatan salonnya menurun drastis karena pandemi. Turun drastis mas, sampai nol. Ini kan karena daya beli masyarakatnya juga turun. Jadi berdampak ke usaha saya,” ujar Lin pelaku UMKM. Maka dari itu saya datang ke Dinas Koperasi dan UMKM, untuk mendapatkan pencerahan soal BPUM tersebut,” kata Lin kepada wartawan, Rabu, dilokasi, Rabu, (21/10/2020).
Iin mengatakan, bantuan pemerintah senilai Rp.2,4 juta tersebut sangat kurang untuk memperbaiki usaha yang telah dijalankan beberapa tahun kebelakang.
“Sebenernya kurang, karena untuk memperbaiki roda usaha di tengah pandemi ini kan, kita butuh strategi-strategi guna meningkatkan penjualan. Promosi-promosi, pembelian bahan baku, alat dan sebagainya,” tandas Lin.
Terpisah saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangsel Dahlia Nadeak mengatakan, pihaknya telah mengakomodir sekira 25 ribu pelaku UMKM pada periode pertama BPUM dari Pemerintah Pusat.
“Saat ini, ada sekira 25 ribu pelaku UMKM yang sudah kita akomodir dan kita serahkan ke Kementerian Koperasi, untuk diteruskan ke Menteri Keuangan. Mudah-mudahan, dengan adanya BPUM, kita bisa membantu pelaku-pelaku usaha, agar bangkit ditengah pandemi Covid-19 ini,” ujar Dahlia.
Dahlia menyatakan, pihaknya pun turut memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM, dan pemberian stimulan bahan baku, untuk tetap bertahan di tengah situasi sulit seperti saat ini.
“Kita juga ada pelatihan-pelatihan kepada pelaku usaha. Terlebih kepada pelaku usaha yang mati suri, agar mereka bisa tetap bertahan ditengah pandemi. Selain pelatihan-pelatihan, kita juga memberikan stimulan modal usaha, berbentuk barang, untuk mereka berjualan,” pungkasnya.
“Semisal begini, awalnya mereka berjualan baju, zaman sekarang, siapa yang mau beli baju, nah disini kita kasih solusi dan pelatihan kepada pelaku UMKM itu, untuk membuat masker. Sekarang kan orang butuh masker, karena salah satu kebutuhan ditengah pandemi. Jadi kita latih mereka untuk bikin masker, setelah mereka bisa, kita kasih bahan bakunya, sehingga mereka bisa berjualan masker,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan