KedaiPena.Com – Para pelajar yang menggunakan sepeda ke sekolah, jauh lebih memiliki kedisiplinan yang tinggi, dibandingkan dengan yang jarang atau tidak pernah menggunakan sepeda.
Demikian disampaikan Guru BK SMP Negeri 14 Gresik Bambang Haris Setiawan saat menerima Tim Tour D’Tugu di lokasi sekolahnya, Gresik, Selasa (31/12/2024).
Haris menyatakan dari penerapan pelajar bersepeda ke sekolah ini telah menghasilkan pelajar yang lebih disiplin.
Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya kajian sekitar dua tahun lalu, yang menghasilkan data bahwa mayoritas pelajar yang butuh perhatian lebih adalah pelajar yang tidak pernah atau jarang bersepeda sama sekali dalam kurun kelas 7 hingga kelas 9.
“Kalau yang bersepeda itu hampir tidak ada. Karena anak-anak yang bersepeda itu sudah siap untuk bersekolah pada jam-nya. Mereka kan bangun lebih pagi, mereka sudah menyiapkan untuk sekolahnya,” lanjutnya.
Ia pun menyampaikan, kebijakan untuk memberlakukan penggunaan sepeda ke sekolah untuk para pelajar, di awali oleh kondisi lalu lintas di sekitar lingkungan sekolah.
“Memang ini keinginan bapak ibu guru dan para alumni sekolah, yang menginginkan keselamatan bagi para pelajar. Karena lalu lintas di daerah sini padat, terutama saat jam kantor. Akhirnya disepakati, para pelajar menggunakan sepeda kayuh ke sekolah,” kata Haris.
Ia mengungkapkan keputusan menggunakan sepeda kayuh masih terus berlanjut hingga saat ini. Walaupun di awal-awal masih ada yang membandel, tapi menurutnya, selama lima tahun terakhir sudah tidak ada yang melanggar keputusan penggunaan sepeda kayu untuk ke sekolah.
“Untuk melancarkan penerapan kesepakatan ini, tapi kami sudah berkolaborasi dengan para pihak, utamanya komite dan aparat pemerintah desa. Pemerintah desa pun sangat mendukung dengan menyatakan akan menindak pada pihak yang menerima penitipan sepeda motor dari para pelajar. Sehingga, saat ini, bisa kami klaim, lima tahun terakhir itu nol sepeda motor untuk pelajar,” ujarnya.
Untuk para guru, lanjutnya, memang tidak ada keharusan menggunakan sepeda ke sekolah. Tapi ada satu hari khusus, dimana semua guru akan menggunakan sepeda ke sekolah.
“Sepeda ini memang hal yang wajar untuk daerah ini. Tapi dengan saya sering membagikan tentang sepeda, termasuk sepeda yang mendapat apresiasi, rekan guru akhirnya menyepakati ada satu hari untuk bersepeda. Selebihnya, tidak ada hambatan,” ujarnya lagi.
Ia menceritakan ada beberapa kasus dari anak-anak yang kurang harmonis, yang masih menggunakan sepeda motor saat masuk siang, tapi sudah bisa diatasi dengan memanggil orang tuanya ke sekolah, untuk menjemput motornya yang ditahan selama satu hari.
Laporan: Tim Kedai Pena