KedaiPena.Com – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang memperbolehkan atau mengizinkan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tanpa menunggu pelaksanaan vaksinasi.
“Sudah diizinkan oleh SKB 3 menteri, itu sudah diizinkan tidak usah menunggu vaksin, silahkan tatap muka yang penting protokol kesehatan di perketat,” ucap Walikota Serang Syafrudin seusai meninjau pelaksanaan Vaksinasi bagi siswa di SMPN 19 Kota Serang, ditulis, Selasa, (31/8/2021).
Ia menyampaikan, dalam rangka mempersiapkan PTM, semua kepala sekolah sedang bersiap diri. Ia mengatakan, PTM tersebut akan dilakukan secara terbatas atau berkapasitas 50 persen.
“Mulai dari kemarin-kemarin sebenarnya sudah bisa, 50 persen (pembatasan siswanya, red) jadi mudahan-mudahan kita sebentar lagi (zona, red) kuning dan mudah-mudahan bisa 60-70 persen yang penting protokol kesehatan di perketat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 19 kota Serang, M Syukur menuturkan pihaknya akan memulai PTM pada pekan depan. Ia mengatakan pihaknya akan membagi dua kelompok untuk melaksanakan PTM.
“Sementara ini kita mengikuti sistem dari kementerian, kami menggunakan sistem tatap muka terbatas, jadi nanti satu kelas itu kita bagi kedalam 2 waktu , kebetulan jumlah siswanya disini standar nasional 32 perkelas jadi satu pertemuan itu hanya 16 orang sehingga bisa jaga jarak,” ujarnya
Sedangkan untuk waktu PTM, kata dia, pihaknya akan membatasi, hanya sekitar 2,5 jam perharinya. Ia menegaskan jadwal mata pelajaran juga dikurangi, hanya pelajaran olahraga tidak praktek melainkan teori.
“Jadi satu hari itu bisa hanya sekitar 30-60 menit (per-mata pelajaran, red), pokoknya hanya 50 persen di pangkas untuk jam pembelajaran,” katanya.
Selain itu, ia menjelaskan, sarana dan prasarana protokol kesehatan telah disiapkan, seperti tempat cuci tangan, handsanitizer dan thermohun.
Tidak hanya itu, pihaknya pun akan meminta izin dari wali murid atau orang tua siswa untuk pelaksanaan PTM tersebut, jika terjadap wali murid yang tidak mengizinkan maka akan dilayani pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.
“Iya ada dan itu penting (izin dari orang tua, red) karena kita tidak bisa memaksa ketika ada orang tua itu tidak mengizinkan, maka kita akan layani pembelajaran jarak jauh. Tertulis (persetujuannya, red) sudah kita bagikan nanti sebelum hari senin sudah kita pegang baik yang mengizinkan maupun tidak mengizinkan itu harus di kumpulkan,” jelasnya.
Menurutnya, meskipun nanti ada yang melaksanakan PJJ, pihaknya tidak akan berpengaruh terhadap nilai, lantaran semua akan dilayani dalam pembelajaran.
Ia memastikan, pihaknya tidak mensyaratkan siswa yang ingin PTM harus memiliki sertifikat vaksin terlebih dahulu.
“Tidak (memerlukan sertifikat vaksin, red) karena data vaksin ada di kita jadi tidak ada persyaratan itu (sertifikat vaksin, red) insyaallah senin sudah bisa kita,” pungkasnya.
Laporan: Sulistyawan