KedaiPena.Com- Penting bagi Indonesia untuk tetap menjaga politik luar negeri yang bebas aktif, baik terhadap Cina, Amerika Serikat (AS) maupun negara manapun.
Hal itu disampaikan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto merespon rencana kedatangan Menlu AS Michael Pompeo ke Indonesia, usai Menhan RI Prabowo Subianto mengunjungi negara Paman Sam tersebut.
“Menjadi pertanyaan di masa pandemi Covid-19 ini dan mendekatnya pelaksanaan Pemilihan Presiden di AS, mengapa para pejabat AS intens berhubungan dengan para mitranya di Indonesia,” kata dia, ditulis, Sabtu, (24/10/2020).
Kemungkinan besar ini terkait dengan kekhawatiran AS terhadap Indonesia yang dianggap terlalu dekat dengan Cina.
“Belakangan ini Cina sangat agresif di Laut China Selatan,” ujar Hikmahanto.
Bahkan dengan kekuatan ekonominya dan penemuan vaksin telah mengembangkan pengaruh di negara-negara kawasan.
Ekonomi Cina yang agresif bahkan menurut buku putih Departemen Pertahanan AS, memungkinkan China meminta sejumlah negara untuk membangun pangkalan militer, termasuk Indonesia.
“AS tentunya berharap Indonesia berada di belakang AS. Permintaan AS untuk mendaratkan pesawat tempur mata- mata dapat diartikan demikian,” tuturnya.
Disinilah pentingnya pengambil kebijakan di Indonesia untuk menjaga politik luar negeri bebas aktif baik terhadap Cina, AS, maupun negara manapun.
Laporan: Muhammad Hafidh