KedaiPena.Com – Pedagang yang kini beraktifitas di pasar Terpadu Pandan di jalan Faisal Tajung Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng mengaku tak memiliki kemampuan menolak kebijakan pemerintah mengaktifkan kembali pasar itu. Meski dengan terpaksa, para pedagang sejatinya mendukung kebijakan itu.
Kendati keluhan masih saja kerap muncul. Terutama soal dagangan yang tak laku karena sedikitnya pembeli yang datang berbelanja.
Sihombing, pedagang sayur mayur yang telah berdagang di pasar itu sejak awal dibuka berharap ada perbaikan menyeluruh. Karena jika tidak dilakukan, kerugian akibat dagangan yang tak laku akan menjadi momok setiap hari.
“Apalah harapannya, ya dibuka dan di fasilitasi dengan bagus, jalan diperbaiki, karena kalau tak di fasilitasi, siapalah pembelinya?†ucap Sihombing saat diwawancarai KedaiPena.Com tepat di pintu masuk Timur Pasar Terpadu, Rabu (25/1).
Sihombing memang menyatakan kesediaannya berdagang di pasar tersebut. Alasannya jelas, mendukung pembangunan yang sedang dilakukan pemerintah.
“Ya justru karena bersedia makanya kami kemari. Taunya kami disini gak laku, tapi kenapa kami mau, ya agar bisa bangun daerah ini,†imbuh Sihombing.
Begitupun, ia berharap agar pemerintah lebih serius, khususnya mendukung berjalannya pasar secara baik, dimana para pembeli datang untuk berbelanja.
“Tapi ya itu, jangan tanggung membangunnya. Kalau soal daya beli kurang, ya wajar, tapi fasilitas itu sebaiknya memadai, lihatlah, kayak kubangan, sampah, itu dikasih tenda, kami tak butuh tenda-tenda, jadi dirapikan dulu, kalau pembeli datang sendirinya itu. Sebenarnya belum tepat waktunya menyuruh pedagang masuk, ya belum siap. Kita gak tau, entahnya cuma menghabiskan anggaran saja,†urai pria yang duduk bersandar di mobil pick up nya itu.
T Silalahi, pedagang yang berjualan jenis sayuran sama dengan Sihombing menuturkan harapan-harapan tak jauh berbeda. Pembenahan terhadap Pasar Terpadu Pandan menurut ia harus dilakukan dengan segera.
“Kalau aku pas itu, dibenahi sambil jualan, gak masalah sebenarnya, tapi ya serius, jangan tanggung-tanggung istilahnya,†kata T Silalahi.
Pedagang yang berdomisili di perumahan Tolang Elok Permai Pandan ini mencontohkan kebijakan yang harus dicarikan solusinya, diantaranya menyangkut angkutan yang masuk ke dalam terminal.
“Lihatlah, angkutan hanya berputar, misalnya (angkutan) 26 jurusan Tukka, kalau cuma itu masuk, gak maju (pasar) ini, tapi kalau masuk dari Sidempuan, walau tak turun penumpang, tetap saja ada harapan,†ujarnya.
Soal mengaktifkan kembali pasar itu, T Silalahi yang berdagang hingga ke Pulau Nias ini juga memberi jawaban sama, mendukung kebijakan itu. Tapi lagi-lagi, soal keseriusan pemerintah menjadi pertanyaan yang harus segera dijawab. Pasalnya, penurunan pendapatan sejak berdagang di pasar itu kian terasa.
“Setujulah, kan sayang ini, cuma keseriusan itu yang ditunggu, jangan tanggung, jalan dibaguskan, kalau di dalam sudah memuaskan, pembeli yang paling penting. Adalah sikit-sikit menurun lah, pembeli datangnya, tapi ya sekitaran sini,†kata Silalahi.
Laporan: Dom