KedaiPena.Com- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) TB Hasanuddin mendesak pemerintah dapat lebih ketat mencegah terulangnya server Pusat Data Nasional (PDN) yang down karena ulah ransomware. Hasanuddin menekankan, pencegahan untuk mengantisipasi dampak lebih luas serangan siber itu.
“Kita sangat menyayangkan hal tersebut dapat terjadi dan meminta pemerintah betul-betul sigap dan cepat memitigasi risiko lanjutan dari serangan tersebut,” kata Hasanuddin dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Menurutnya, serangan ransomware adalah bentuk kejahatan siber yang serius karena menyerang obyek vital nasional sangat strategis, seperti Pusat Data Nasional.
Ia menyoroti, peran dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai pengawal utama gerbang siber di lingkungan pemerintah menyusul serangan ransomware. Kerja BSSN diatur sesuai amanat Perpres 28 Tahun 2021.
“Kita jadi mempertanyakan, apa saja upaya yang sudah dilakukan BSSN selama ini untuk mengamankan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi pemerintah?,” ucap Hasanuddin.
Mengapa serangan ini bisa terjadi pada obyek yang sangat vital tersebut?. “BSSN sebagai pengawal keamanan PDN dan Kemenkominfo sebagai pengelola PDN harus bertanggung jawab atas kelalaian ini,” ujar Hasanuddin.
“Ini potensi kebocoran data warga negara seluruh Indonesia, tidak bisa dianggap enteng,” tambahnya.
Server Pusat Data Nasional milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami serangan siber Ransomware sejak Kamis (20/06/2024), sehingga down dan mengganggu layanan publik di berbagai instansi selama empat hari.
Ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian meminta, maaf kepada masyarakat atas serangan siber ke Pusat Data Nasional yang membuat sejumlah layanan publik terganggu dalam beberapa hari terakhir.
“Kami (pemerintah) dalam hal ini menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena kita ketahui bahwa kemarin itu terganggu masyarakat, terutama kaitannya dengan Imigrasi tentu ini kami tidak inginkan,” ucap Hinsa di Kantor Kominfo, Jakarta, Senin (24/6/2024).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menjelaskan, serangan siber terhadap server PDN menggunakan virus ransomware jenis baru yang dikenal sebagai Lockbit 3.0. Ia mengonfirmasi permintaan uang tebusan dari peretas server PDN.
“Menurut tim, (uang tebusan) 8 juta dolar,” beber Budi Arie dalam laman resmi Kominfo saat berada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/06/2024).
Laporan: Tim Kedai Pena