KedaiPena.Com– PDI Perjuangan (PDIP) memastikan akan tetap mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wapres Ma’ruf Amin hingga berakhir di tahun 2024. Sikap itu diambil PDIP meskipun saat ini telah pisah jalan dengan Presiden Jokowi, setelah sang anak yakni Gibran Rakabuming Raka maju menjadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Fernando Emas mengatakan, bahwa PDIP memang harus berhati-hati dalam mengambil keputusan dan sikap pasca menyebrangnya Gibran ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi cawapres Prabowo Subianto. Menurutnya, sikap hati-hati perlu diambil PDIP agar tidak dimanfaatkan untuk kepentingan lawan politiknya di 2024.
“PDIP memang harus hati-hati dalam mengambil keputusan sehingga tidak dimanfaatkan untuk kepentingan lawan politiknya dan menjatuhkan PDIP yang berdampak pada pasangan capres dan cawapres yang diusung,” jelas Fernando, Senin,(6/11/2023).
Fernando memandang, akan sangat mudah bagi Jokowi dan juga pasangan Prabowo- Gibran untuk menjatuhkan PDIP apabila saat ini para menterinya mundur dari Kabinet Jokowi- Ma’ruf Amin. Jokowi, kata Fernando, bisa melakukan playing victim apabila PDIP memilih langkah tersebut.
“Namun bisa saja ada momentum dimanfaatkan oleh PDIP untuk mundur dari kabinet apabila dalam prakteknya ditemukan adanya upaya menggerakkan aparatur negara dan alat negara untuk kepentingan memenangkan Prabowo dan Gibran,” tegas Fernando.
Fernando menduga sikap PDIP akan berubah setelah perhelatan Pilpres 2024 selesai. Fernando mengatakan, sangat mungkin PDIP akan menarik kadernya dari kabinet setelah hasil pilpres 2024 diumumkan oleh KPU.
“Baik menang ataupun kalah di Pilpres,” tandas Fernando.
Sebelumnya, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memastikan partainya akan tetap mengawal pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin hingga masa jabatannya berakhir. PDIP berkomitmen tidak akan menarik sejumlah kadernya yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
“Komitmen kami meskipun beliau (Jokowi) sudah berubah, tetapi tugas PDIP untuk bangsa dan negara tetap dikedepankan. Sehingga kami mengawal sebagai satu kesatuan sampai akhir tugas,” kata Hasto.
Laporan: Muhammad Lutfi