KedaiPena.Com – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tangerang Selatan, Putri Ayu Anisa memastikan, bahwa partainya siap menjadi garda terdepan untuk melawan paham radikalisme di Tangerang Selatan (Tangsel).
Pernyataan Putri Ayu disampaikan saat menanggapi kejadian penusukan kepada Menkopolhukam Wiranto di Menes Pandeglang Banten yang diduga berafiliiasi kepada Kelompok ISIS.
“Ini menandakan bahwa semakin terang kelompok radikal melakukan aksinya dan semakin berani dalam bertindak dan melakukan tindak kriminal di depan khalayak ramai. Kami tidak ingin Tangsel terjadi Arabisasi, biarlah Tangsel tetap menjadi bagian dari Indonesia yang berbhineka tunggal ika,” ungkap dia dalam keterangan kepada KedaiPena.Com, Minggu, (13/10/2019).
Sikap tegas Putri Ayu sendiri juga disebabkan lantaran beredarnya surat berisikan perintah menggunakan gamis hitam bagi pegawai perempuan di kantor Kecamatan Ciputat, Tangsel, di sosial media.
Putri Ayu menegaskan beredarnya surat tersebut seharusnya dapat juga dijadikan sebuah ‘alarm’ waspada terhadap tindakan radikalisme di Banten terkhusus di Tangsel.
“Kami berharap surat edaran tersebut hanya hoax belaka,” papar Putri Ayu.
Jika menelisik ke belakang, Putri Ayu mengungkapkan, bahwa Tangsel sedianya memang memiliki kenangan buruk soal keberadaaan paham radikalisme.
“Pada tahun 2015 kunjungan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) Ke Kecamatan Ciputat, yang sangat jelas ormas tersebut ingin mengganti negara pancasila ke khilafah. Bersyukurlah akhirnya HTI dibubarkan oleh pemerintah,” ungkap Putri Ayu.
Belum lagi, lanjut Putri Ayu, jika dirunut lagi ke belakang beberapa terorisme di tangkap di Tangsel sehingga telah masuk zona merah radikalisme.
“Sehingga sudah sekiranya kita turut waspada dan terus-menerus melakukan giat berkaitan dengan penguatan ideologi pancasila tidak hanya di kalangan masyarakat tetapi seluruh ASN,” pungkas Putri Ayu.
Laporan: Sulistyawan