KedaiPena.Com- PDI Perjuangan atau PDIP akhirnya angkat bicara soal sikap keras dan frontal dmerespons tudingan sejumlah Ketua Dewan Mejalis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
PDIP pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memastikan sikap keras tersebut bukan lantaran merasa tertuduh atas tudingan yang dilayangkan oleh Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
“Nggak ada tertuduh. Cuma nggak jelas aja siapa yang mau ini mereka-mereka. kalimat mereka itu kan jamak. Malah nggak jelas lagi itu bisa menuduh kesiapapun,” kata Politikus PDIP Masinton Pasaribu, Kamis,(29/9/2022).
Masinton pun mengaku, jika PDIP tidak ingin bangsa Indonesia membiarkan dan memilihara cara tuduh menuduh secara serampangan tersebut.
“Kita tidak ingin dong bangsa ini kita membiarkan secara serampangan menuduh sana- sini,” jelas Masinton.
Masinton menegaskan, setiap elemen bangsa berkewajiban untuk saling mengingatkan. Terlebih jika para tokoh bangsa yang seharusnya bisa menjembatani suara harmonis.
“Apalagi para tokoh bangsa kita harus bisa menjembatani suasana yang harmonis gitu. Jadi ada saat bersanding ada saat bertanding tadi,” pungkas Masinton.
Diketahui, baru-baru ini Ketua Majelis Tinggi Partai Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY kembali membuat geger publik dengan pernyataanya. Presiden ke enam RI ini menyebut adanya dugaan tindakan tidak jujur dan adil pada Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan SBY saat rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat 2022, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).
SBY awalnya membeberkan adanya tanda-tanda Pemilu 2024 akan berlangsung secara tidak jujur dan tidak adil serta alasanya untuk turun gunung.
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata SBY seperti dikutip Kedai Pena dari Tiktok @pdemokrat.sumut, Sabtu (17/9/2022).
Selepas pernyataan SBYT tersebut, baik kader PDIP maupun Partai Demokrat saling serang antara satu sama lainya. Kedua mengungkit mulai dari kecurangan pemilu hingga utang pemerintah.
Laporan: Tim Kedai Pena