KedaiPena.Com- Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak baik narasumber dan pemirsa serial “Inspirasi Ramadan 2022” yang selama sebulan penuh turut menyukseskan gelaran 60 episode tayangan jelang berbuka puasa dan sahur.
Program yang menghadirkan para narasumber dari berbagai latar belakang profesi tersebut diharapkan mampu memberikan pandangan baru tentang ke-Islaman dalam keseharian, khususnya bagi umat muslim di Indonesia.
“Dengan bangga, selama sebulan penuh kami menyelanggarakan kegiatan yang mengelaborasi gagasan serta pemikiran para tokoh-tokoh keislaman Indonesia kontemporer dari berbagai kalangan”, jelas Aria Bima selaku Kepala BKN PDI Perjuangan di channel youtube BKNP PDIP, ditulis, Selasa,(3/5/2022).
Sementara itu, Sekretaris BKN, Rano Karno menjelaskan bahwa ulama, pemikir, ustadz, penggiat sosial, tokoh umat, pemimpin organisasi Islam dari berbagai kelompok, termasuk teknokrat, dan birokrat dihadirkan untuk memberikan pencerahan dan ide-ide baru, merefleksikan perjalanan hidup sebagai manusia, kelompok, dan sebagai suatu bangsa.
“Kami sungguh berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada KH. Yahya Cholil Staquf; Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, MA.; Prof. Dr. Nassarudin Umar, MA; Dr. Ahmad Ginanjar Sya’ban; Gus Muwafiq; Gus Yasin Maemun; Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A.; Dr. Sukidi; KH. Taufik Damas, Lc.; Dr. Zainul Milal Bizawie; Lora Akhmad Kholily Kholil; DR. dr. H.M. Zulfikar As’ad; KH. Ahmad Baso; DR. Nur Rofiah, Bil. UZM; Gus Muhammad Tabrani Basya, MA.; KH. Rakhmad Zaelani Kiki; Habib Hamid bin Jakfar Al-Qadrie; Syaiful Arif, MH.; Cak Sunanto; Gus Fuad Plered; Ust. Wijayanto; Dr. KH. Helmy Hidayat; Dr. Ahmad Suaedi. MA. Hum; Ir. Archandra Tahar, M.Sc.,Ph.D.; KH. Muhammad Syauqi MZ; Emha Ainun Najib”, jelas Aria Bima.
Menurut Aria Bima, tema-tema yang dibawakan narasumber selama Ramadan kali ini benar-benar membuka cakrawala berpikir yang baru. Dengan demikian, langkah ini semakin mengokohkan nilai-nilai kebangsaan, melembutkan hati dan rasa sebagai manusia, sehingga meguatkan solidaritas masyarakat sebagai bangsa.
“Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan memohon maaf apabila kegiatan yang kami selenggarakan selama Ramadan 1443 Hijriah terdapat kesalahan ataupun belum dapat memenuhi harapan pemirsa,” kata Aria Bima.
“Ke pasar beli ikan patin, jangan lupa membawa pena, mohon maaf lahir dan batin, buat kamu yang jauh disana”, pungkas Aria Bima.
Laporan: Muhammad Hafidh