KedaiPena.Com – Politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengaku tidak sepakat dengan pendapat calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut bahwa banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di ambang kebangkrutan.
Hendrawan begitu ia disapa menilai bahwa bahwa tidak semua BUMN akan mengalami kebangkrutan. Semua seimbang ada yang membaik dan ada pula yang memburuk.
“Banyak faktor yang menentukan kinerja bumn industri, intensitas persaingan, manajemen, dosis intervensi politik, dan sebagainya,” ujar Hendrawan saat berbincang dengan KedaiPena.Com, ditulis Kamis (17/1/2019).
Hendrawan mengungkapkan bahwa masih banyak BUMN yang memiliki prestasi misalnya ialah yang bergerak di sektor industri.
Tidak hanya itu, bahkan ada beberapa BUMN yang terus tumbuh, seperti perbankan, telekomunikasi, wisata, transportasi.
“Dari sekitar 140 BUMN, yang merugi sekitar 20. Jadi secara umum masih lebih banyak yang baik,” papar Hendrawan.
Hendrawan menambahkan bahwa perbaikan serta efisiensi terus dilakukan. Dia pun memastikan konsolidasi, upaya membangun sinergitas harus juga dilakukan serta pofesionalisme terus ditingkatkan.
“Caranya ada yang go-public seperti Garuda, ada yang merger seperti dalam bisnis pertambangan, perbaikan regulasi untuk bumn pangan dan energi. Jadi pembenahan harus terus digenjot,” tukas Hendrawan.
Dengan demikian, Hendrawan mengatakan, bahwa apa yang disampaikan oleh pasangan Sandiaga Uno tersebut tidak tepat.
“Kan ada laporan kinerjanya setiap tahun. Dipantau oleh Komisi VI. Prabowo sering Tidak dapat info yang benar dari anak buahnya,” pungkas Hendrawan.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang di ambang kebangkrutan. Dia mengklaim, lesunya BUMN dikarenakan para elite yang doyan makan duit negara.
“Kita lihat BUMN kebanggaan kita, satu-satu hancur, bangkrut, tanya saja Garuda pilot-pilotnya, tanya pertaminan, PLN, tanya pabrik milik negara, elite itu tak perlu kau kagumi. Aku tahu satu-satu, lagaknya saja itu,” tuding Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menyinggung soal BPJS yang kerap menolak pasien. Menurut dia hal itu dikarenakan praktik sogok menyogok dilakukan pejabat yang berimbas pada rakyat.
“Jadi seperti pejabat kita gaji kecil, sogok menyogok, makanya banyak rumah sakit nolak pasien BPJS,” tambah dia.
Karenanya bila terpilih, Prabowo berjanji bisa lebih menyejahterakan kehidupan rakyat Indonesia dari segala problem dihadapi saat ini.
Laporan: Muhammad Hafidh