KedaiPena.Com – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari menilai, pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta semua pihak agar memisahkan persoalan politik dan agama tidak yang salah.
“Indonesia itu berdasar ketuhanan bukan agama, artinya nilai-nilai universal agama (substansi) yang dipakai dasar negara bukan agama formal tertentu wong agamanya banyak, yang mana? Pancasila itu sudah mewadahi nilai-nilai agama,” tutur Eva kepada KedaiPena.Com, Jumat (31/3).
“Dan perlu diingat kita negara kebangsaan, tidak mengenal mayoritas dan minoritas mayoritas maupun minoritas tidak boleh jadi tirani,” sambung dia.
Eva pun menjelaskan, pemaknaan hubungan agama dan negara sebenarnya sudah dijelaskan di pidato 1 Juni oleh Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.
Yang dimana, kata Eva, Soekarno menyebutkan bahwa dalam beragama harus berbudaya yaitu ada kemanusiaan (kesetaraan), tidak egois dengan tidak menyesatkan atau menganggap remeh agama yang lain.
“Jadi politik tidak terpisah dari agama, tapi nilai-nilai universal agama dalam berpolitik misalnya makar tapi menghormati hukum dan konsensus bersama, tidak memecah belah karena ada egois kelompok,” beber Eva.
Selain itu, ditambahkan Eva, sebenarnya sudah sangat jelas bahwa dasar berpolitik Indonesia adalah konstitusi (sistem hukum) bukan berdasar agama (tertentu).
“Jadi Jokowi benar, mengingatkan kita untuk tidak politisasi agama dalam pertarugan mencari kemenangan. Sebab, resikonya kekerasan dan memecah belah karena identitas politik kita adalah negara kebangsaan bukan basis sekretarian seperti tahun 1928,” pungkas Eva.
Laporan: Muhammad Hafidh