KedaiPena.Com – Langkah Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024 berbuntut panjang. Pasalnya, hal itu membuat PDI Perjuangan yang merupakan rekan NasDem di Jokowi meradang.
Mulanya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut deklarasi Anies Baswedan oleh Partai NasDem telah mengganggu konsentrasi pemerintah menangani masalah ekonomi.
Merespons hal itu, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mempertanyakan sikap Hasto yang keras mengkritisi deklarasi Anies tapi diam saja saat Prabowo dideklarasikan Partai Gerindra sebagai capres beberapa waktu lalu.
Hasto menjelaskan bahwa ada kontradiksi dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai capres khususnya oleh parpol yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab banyak kebijakan Anies yang berbeda dengan Presiden Jokowi.
“Kalau kita lihat persoalannya adalah berbagai kebijakan Pak Anies berbeda dengan Presiden Jokowi,” kata Hasto di sela diskusi Election Corner yang diselenggarakan Fisipol Univerditas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, kemarin
Hasto lantas memberikan contoh, yakni pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan. Menurutnya, Presiden Jokowi melakukannya karena perspektif geopolitik. Sementara Anies ingin tetap mempertahankan ibu kota di Jakarta.
“Ini kan dua hal yang berbeda, sehingga melahirkan kontradiksi ketika ada salah satu partai pendukung pemerintahan pak Jokowi mengusung pak Anies yang dari sisi kebijakannya berbeda dengan Presiden Jokowi. Dalam penanganan banjir juga berbeda, dan lain-lain,” beber Hasto.
Ketika ditanya lebih jauh mengenai bakal capres PDIP ke depan, Hasto mengatakan pihaknya lebih memilih berkonsentrasi menyesaikan berbagai permasalahan bangsa.
“Saat ini kita menghadapi tekanan global, dimana situasi Pandemi belum sepenuhnya pulih,” ujarnya.
Sehingga kata Hasto, bagi PDIP, seluruh kerja kepartaian, dan pemerintahan Presiden Jokowi, harus fokus mempercepat kinerja pemulihan ekonomi untuk rakyat.
“Sehingga pemilu nanti 2024 dilaksanakan dalam suasana yang kondusif. Itu skala prioritas bagi PDI Perjuangan,” kata Hasto.
Lebih lanjut anak buah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ini menegaskan, bahwa politik itu tidak boleh kehilangan konteks. Menurutnya, saat ini rakyat memerlukan perbaikan ekonomi.
“Itulah cara bertindak PDI Perjuangan. Urusan capres-cawapres, masih ada waktu, sampai Oktober tahun depan,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena