KedaiPena.Com– Sikap tegas Presiden RI Prabowo Subianto yang mengaklaim tak menyukai jika Megawati Soekarnoputri dijelek-jelekkan diharapkan dapat diikuti dengan sebuah perintah. Perintah itu terkait untuk menelusuri siapa pihak-pihak yang mengorder konten dan ujaran kebencian kepada Megawati Soekarnoputri di media sosial.
Demikian disampaikan Politikus senior PDIP Andreas Hugo Pareira menanggapi pernyataan Presiden Prabowo yang mengaku tak menyukai ada yang menjelek-jelekkan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Prabowo menyampaikan itu, dalam sambutan acara puncak HUT ke-17 Gerindra di SICC, Jawa Barat, Sabtu (15/2).
“Kalau saja, ketidaksukaan presiden Prabowo tersebut diikuti dengan perintah untuk menelusuri jejak media sosial untuk mengidentifikasi dan membuktikan siapa-siapa atau atas order siapa ujaran atau konten yang menjelek-jelekan ini berasal,” kata Andreas di Jakarta, Selasa,(18/2/2025).
Andreas menuturkan, dengan menulusuri
pihak-pihak yang menjelek-jelekkan Megawati Soekarnoputri di media sosial akan memudahkan Prabowo. Terkhusus soal sosok yang sebenarnya tidak disukai Prabowo lantaran kerap menjelek-jelekkan Megawati.
“Siapa yang menjelek-jelekkan Megawati ? Karena sebaran hal yang menjelek-jelekan kebanyakan di media sosial, seharusnya tidak sulit untuk ditelusuri, karena semua kecanggihan tekonologi digital ini sebenarnya mempunyai jejak yang bisa ditelusuri,” ungkap Andreas.
Lebih lanjut, Andreas menilai, wajar dan pantas bilamana Presiden Prabowo menyampaikan secara lantang dan terbuka atas ketidaksukaannya kepada pihak yang menjelek-jelekkan Megawati selama ini.
“Sebagai presiden sangat pantas dan wajar apabila Prabowo menyampaikan secara terbuka dengan nada khasnya, lantang dan tegas, bahwa dia tidak suka apabila ada yang menjelek-jelekkan Megawati Soekarnoputri, presiden ke-5 RI dan Ketua Umum PDI Perjuangan,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Rafik