KedaiPena.Com – Politikus PDIP Ahmad Basarah meminta agar rakyat tetap bersatu dan konsisten menjaga dan mengawal Pancasila dan NKRI.
Permintaan Basarah didasari dari masifnya provokasi, fitnah, ‘hoax’, dan adu-domba di media sosial (medsos) atau ‘proxy war’ menjelang Pilpres 2019.
“Jadi, penjajahan bentuk baru saat ini adalah ‘proxy war’, ‘hoax’, provokasi dan adu domba di medsos. Sehingga semua harus komitmen menjaga Pancasila dan NKRI sebagai warisan para pahlawan,” tegas pria yang menjaba Wakil Ketua MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan Jakareta, ditulis Rabu (14/11/2018).
Basarah melanjutkan dari sekitar 262 juta penduduk, terdapat 371,4 juta pengguna ‘smartphone’, dan satu orang ada yang memiliki dua tiga handphone.
“Kalau terjadi caci-maki, saling hujat, dan fitnah, maka bangsa ini bisa mudah terpecah-belah,” ujar Basarah.
Termasuk provokasi, bahwa yang Islam bukan nasionalis, dan sebaliknya nasionalis bukan Islam. Ini kata Basarah, politik ‘devide et impera’, pecah-belah, semua menjadi ‘ahlul fitnah’ berjamaah.
“Apalagi semua ‘handphone’ yang dipakai dikendalikan asing, sehingga asing akan mudah memecah-belah bangsa ini,” ungkap Basarah.
Laporan: Muhammad Hafidh