KedaiPena.Com – Gubernur Jambi Zumi Zola marah saat mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, Jumat (20/1) dini hari.
Dalam inspeksi mendadak itu, Zola mendatangi ruangan satu per satu serta melihat sejumlah perawat dan dokter yang bertugas malam itu tertidur pulas. Seketika, ia marah dan sempat membanting kursi.
Hal tersebut pun, direspon negatif oleh Anggota Komisi II DPR RI, Arteria Dahlan. Menurutnya, sangat kurang pas seorang Gubernur Jambi Zumi Zola bersikap seperti itu. Karena, akan menyebabkan preseden buruk serta tidak ada efektifitas dari tindakanya tersebut.
“Beliau kan Gubernur, kepala pemerintahan daerah tertinggi berdasarkan UU, punya alat kelengkapan daerah termasuk inspektorat, baperjakat dan bahkan kepala rumah sakit pun beliau yang tentukan, seandainya pun tidak masih ada alat kelengkapan negara lainnya yang bisa lakukan upaya korektif dan pastinya lebih efektif,” jelas Arteria kepada KedaiPena.Com, Sabtu (21/1).
“Belau kan juga bisa panggil, tegur dan menggantikan kepala rumah sakit, dan perintahkan inspektorat untuk lakukan pengawaasan. Jika pun ada penyimpangan pidana bisa minta bantuan polda dan kejaksaan. Serta menggandeng Ombudsman Jambi untuk lakukan pengawasan,” tambah dia.
Arteria mengatakan, seharusnya Zumi Zola dapat menegur Direktur RSUD-nya saja. Dan kalau pun terbukti pecat atau ganti saja. Jika pun pelayanan publiknya buruk, lanjut Arteria, semestinya tidak langsung menyalahkan aparatur. Harus dilihat dulu bagaimana postur aparatur.
Karena, kata Politisi PDIP ini, seorang aparatur pelayan publik atau tenaga medis saat ini dibebankan untuk melayani banyak orang yang melebihi standar.
“Belum lagi kalau kita bicara mafia aparatur, jangan- jangan proses rekruitmen di RSUD bermasalah dan tidak sesuai dengan sistem dan bertendensi KKN, belum bicara fasilitas standar pelayanan bagian aparatur,” lanjut dia mengingatkan.
Akan tetapi, Arteria tidak bermaksud untuk mendiskreditkan Gubernur yang berasal dari kalangan ‘entertaiment’ tersebut. Baginya, saran tersebut bertujuan untuk membuat Gubernur Jambi menjadi lebih baik lagi.
“Beliau bisa jadi tokoh besar ke depan, karena sudah berpengalaman menjadi bupati, jalannya masih panjang karirnya bisa cemerlang. Jangan pula diikuti gaya koboi para kepala daerah yang sempat populer beberapa tahun belakangan ini,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa