KedaiPena.Com – Camat Medan Selayang, Sutan Tolang Lubis meminta PDAM Tirtanadi untuk tidak ragu-ragu menaikkan tarif kalau memang tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Hal itu diungkap Camat saat sosialisasi penyesuaian tarif air minum PDAM Tirtanadi di Aula Kantor Camat Medan Selayang Jl. Bunga Cempaka, Padang Bulan, Selasa (11/14).
“Kami dan masyarakat Medan Selayang mendukung sepenuhnya penyesuaian tarif air minum ini apabila memang tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tegas Sutan.
Senada dengan Camat, tokoh masyarakat Medan Selayang yang hadir, Sukarman juga menyampaikan dukungannya kepada PDAM tirtanadi. “PDAM jangan ragu untuk menaikan tarif air. Kami mendukung dan menerima penyesuaian tarif ini,” ujarnya.
Turut hadir, Kadiv Hubungan Langganan, Tauhid Ikchyar, Kadiv SIM Cece Harahap, Kacab Sunggal, Kacab Padang Bulan Saul Parapat, Â Warga, LSM dan sejumlah Kepala Lurah dan Kepala Lingkungan di di Kecamatan Medan Selayang.
Mewakili Manajemen PDAM Tirtanadi, Ketua Tim Tarif yang juga selaku Kadiv SDM PDAM Tirtanadi, Zulkifli Lubis mengatakan PDAM Tirtanadi terus berbenah dan akan ada perubahan-perubahan terkait kenaikan tarif air ini namun semuanya perlu waktu.
“Penyesuaian tarif dilakukan untuk tujuan pengembangan Tirtanadi, khususnya guna penambahan kapasitas produksi air minum PDAM Tirtanadi sehingga dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat pelanggan,” jelas Zulkifli.
Zulkifli juga menyampaikan, PDAM Tirtanadi sudah 4 tahun tidak menaikkan tarif dan dalam penyesuaian tarif PDAM Tirtanadi tidak asal-asalan dengan melalui tahapan tahapan pengkajian merujuk pada ketentuan Permendagri No. 71 Tahun 2016 yang memberi kesempatan bagi setiap PDAM di Indonesia melakukan penyesuaian tarif untuk menyehatkan perusahaan.
Pada sosialisasi tersebut, satu persatu warga, kepling, dan tokoh masyarakat menyampaikan kritik, saran dan harapan kepada PDAM sebagai pengelola air besih kebanggaan Sumut.
Pada umumnya mereka semuanya tidak keberatan dengan kenaikan tarif. Karena gak mungkin pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Sebagai pelanggan Tirtanadi, warga sudah cukup tau bahwa biaya produksi dan pendistribusian air ke pelanggan tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit dan itu harus di bayar.
Sementara itu, Syahrul yang merupakan Kepling II Kelurahan Beringin berharap Tirtanadi jangan langsung main copot meteran kepada pelanggannya yang menunggak. Menggingat, warga Syahrul banyak mempunyai bisnis kos-kosan.
“Warga saya yang punya kos-kosan banyak mengeluh. Sebab meteran di tempat kos-kosannya dicabut PDAM. Pemilik kos sama sekali gak tau, kalau penghuni kos-kosannya menunggak rekening air. Sebab surat peringatan dari PDAM gak pernah diberikan kepada pemilik kos. Tau-taunya anak kosnya pindah. Terus PDAM cabut meteran. Jadi tolonglah Pak, jangan langsung main cabut saja,” harap Syahrul.
Sedangkan Wagiman, Kepling VIII, Kelurahan Tanjung Sari mengeluhkan pasokan air bersih Tirtanadi yang hitam dan berlumut. Menanggapi keluhan tersebut, Zulkifli pun memberi solusi dan masukan kepada para pelanggannya. Ia pun langsung meminta Kacab Padang Bulan, Saul Parapat untuk mengecek dan turun ke lokasi yang dilaporkan warga.
“PDAM Tirtanadi setiap saat melayani keluhan pelanggan melalui Halo Tirtanadi 1500-922, Â Silahkan lapor, petugas akan turun ke lokasi menanggapi keluhan pelanggan,” katanya.
Laporan: Iam