KedaiPena.Com – Perlu adanya regenerasi kepemimpinan di tubuh Nahdlatul Ulama (NU) saat ini. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo sapaanya jelang Muktamar NU yang akan digelar Desember 2021 di Lampung nanti.
Ada dua nama yang mencuat jelang muktamar NU yakni KH Said Aqil Siradj sebagai inkumben di posisi Ketua PBNU dan KH Yahya Cholil Staquf Tokoh senior di PBNU yang juga mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres)
Namun demikian, Karyono mengaku, yakin dua nama memiliki kemampuan untuk memimpin organisasi yang jumlah anggotanya diperkirakan lebih dari 100 juta
“Keduanya memiliki rekam jejak kepemimpinan dan kemampuan yang memadai,” kata Karyono saat dihubungi, Jumat, (8/10/2021).
Karyono pun mengatakan bahwa, problematika sekarang bukan lagi soal kemampuan sosok calon ketua umum. Pasalnya, proses kaderisasi NU sudah sistemik, mapan dan sustainable.
“Karena proses kaderisasi NU sudah sistemik, mapan dan sustainable. Sehingga tidak kekurangan kader yang berkualitas,” tambahnya.
Karyono mengungkapkan, bahwa tugas PBNU ke depan yakni meneguhkan kembali islam. Karyono berharap, agar NU dapat mengimplementasikan narasi islam nusantara sebagai pengejawantahan islam rahmatan lil alamin
“Yang terpenting lagi adalah menyusun strategi NU ke depan dalam menjawab tantangan zaman yang multi dimensi,” katanya.
Pasalnya, Karyono menambahkan, bahwa era disrupsi yang berdampak sistemik di pelbagai bidang kehidupan memerlukan perhatian serius dari NU.
“Di sisi lain, menguatnya ideologi transnasional yang merusak kohesivitas sosial dan kebangsaan menjadi agenda penting yang perlu disikapi NU,” pungkas Karyono.
Laporan: Sulistaywan