KedaiPena.com – Penyerangan Rusia kepada Ukraina, dinyatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menimbulkan dampak pada 240 warga sipil, termasuk paling tidak ada 64 jiwa yang terbunuh. Bahkan, diperkirakan, angkanya sebenarnya lebih besar dibandingkan angka yang dilaporkan, karena beberapa laporan masih membutuhkan konfirmasi lanjutan.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusian PBB (OCHA) menyatakan penghitungan korban terdampak dari serangan Rusia pada wilayah Ukraina ini dilakukan berdasarkan metodologi dan prosedur verifikasi yang berbasis pada konflik.
Dalam pernyataan OCHA yang dilansir oleh Boston Herald, serangan Rusia ini juga menyebabkan ratusan warga sipil kesulitan mendapatkan daya listrik dan air bersih. Hal ini terjadi akibat kerusakan infrastruktur sebagai dampak serangan Rusia. Kerusakan mayoritas terjadi pada wilayah Ukraina bagian utara, bagian timur dan bagian selatan.
Untuk menurunkan tensi panas yang dinyatakan berpotensi menyebabkan perang dunia ke-3, Presiden Perancis Emmanuel Macron dinyatakan telah meminta kepada rekanan Belarusnya, yang merupakan tetangga dari Ukraina, agar menuntut kepada pemerintah Rusia untuk memberikan perintah pada pasukannya agar meninggalkan Ukraina.
Permintaan Macron pada Belarus ini, didasari oleh fakta bahwa Belarus merupakan salah satu dari beberapa titik awal penyerangan Rusia ke Ukraina. Bahkan Belarus merupakan akses penting menuju ibukota Ukraina, Kyiv.
Macron diketahui sudah melakukan diplomasi ke berbagai pihak di Uni Eropa untuk memaksakan gencatan senjata pada kasus serangan Rusia ke Ukriana ini.
Lebih jauh, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris telah menyetujui pada Sabtu (26/2/2022) untuk memblokir beberapa bank Rusia dalam melakukan transaksi.
Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen menyebutkan upaya pemblokiran ini merupakan salah satu langkah pembekuan aset Sentral Bank Rusia sehingga tidak dapat melakukan transaksi.
“Memotong beberapa transaksi bank dari SWIFT akan memutuskan bank tersebut dari transaksi keuangan internasional. Sehingga akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam beroparasi di tingkat global,” ungkap der Leyen.
Dan, ia juga menyatakan akan mempersempit akses para hartawan Rusia yang terhubung dengan pemerintah Rusia, sehingga mereka terpaksa berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara kami untuk memperoleh akses finansial.
Pemerintah Jerman pun mengambil langkah dalam meredam invasi Rusia ini. Mereka sudah menyatakan akan menutup ruang udaranya dari penerbangan milik Rusia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Transportasi Jerman, Volker Wissing dalam unggahan twitter-nya.
Laporan: Natasha