KedaiPena.Com – Penasihat Khusus PBB, Adama Dieng, menyebut Myanmar diambang batas genosida.
Sebab, banyak korban berjatuhan akibat keras militer di negara bagian Rakhine, Myanmar, karena sekira 130 orang dibantai di satu desa, termasuk wanita dan anak-anak etnis Rohingya.
“Mereka dibunuh dan dipindahkan secara paksa atau sistematis. Ini bisa merupakan pembersihan etnis dan bisa berarti kejahatan terhadap kemanusiaan,” ujarnya.
“Sebenarnya, ini menjadi pendahulu bagi semua kejahatan mengerikan, maksud saya genosida,†sambungnya, menukil ABC, Kamis (7/9).
Karenanya, dia menyarankan adanya tindakan konkret untuk mencegah terjadinya genosida terhadap etnis minoritas tersebut.
Diketahui, lebih dari 140 ribu Muslim Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh sejak kekerasan pecah di Rakhine, 25 Agustus.
Kekerasan dipicu serangan gerilyawan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) terhadap pos-pos polisi.
Militer Myanmar dan kelompok nasionalis dari komunitas Buddha pun membalas secara brutal.