KedaiPena.Com- Staf Khsusus Ketua Dewan Pengarah Antonius Benny Susetnyo meminta agar masyarakat dapat konsisten mematuhi aturan soal protokol kesehatan covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Benny begitu ia disapa saat menyoroti mulai penuhnya pemakaman khusus korban Covid-19.
“Ini warning kepada kita agar disiplin kesehatan. Kita memutuskan ini pembatasan kerumunan ditaati. Disiplin diri juga harus dilakukan dan lainnya,” kata Benny saat wawancara tentang lahan pemakaman khusus korban Covid-19 yang dilangsungkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI), ditulis, Jumat, (22/1/2021).
Meski demikian, Benny mengatakan, pemerintah diminta untuk memberikan alternatif seperti pemakaman jenasah covid-19 di pemakaman umum.
Hal ini, kata dia, bisa dilakukan asal dengan protokol kesehatan yang jelas serta menghindari kerumunan atau dengan dimakamkan satu lubang dengan keluarga yang terlebih dahulu meninggal.
“Persoalan kita saat ini darurat sistemnya. Solusinya bisa tumpang sari atau dilakukan di pemakaman umum tetapi menggunakan protokol covid. Karena faktanya dari penelitian yang meninggal tidak menularkan virus ini,” jelasnya.
Benny pun menambahkan, warga dan masyarakat harus melaksanakan protokol kesehatan berdasarkan kesadaran bukan paksaan.
“Jika paksaan akan berat karena itu tekanan. Kalau ikhlas ini akan dilakukan gembira sukacita,” ujarnya.
Dalam kegiatan beribadah Pendiri Setara Institute ini menjelaskan bahwa di geraja-gereja katolik sudah diterapkan protokol kesehatan sejak lama dalam melakukan proses ibadah.
“Gereka katolik melakukan protokol kesehatan itu dan Paus Fransiskus meberikan contoh menghindari kerumunan hinga misa online dilakukan,” ungkap Benny.
Pesan Benny kepada masyarakat diharapkan tidak takut berlebihan dan paling penting mentaati semua protokol kesehatan.
“Jangan paranoid berlebihan bahwa orang meninggal karena covid itu menularkan. Yang perlu kita jaga adalah protokol kesehatan dan kita harus mempunyai rasa kemanusiaan untuk menghormati para korban covid-19,” jelasnya.
Sebagai penutup Benny menegaskan bahwa orang yang membuat kerusuhan dalam menghadapi masalah ini adalah orang yang tidak mempunyai cinta kasih kepada tuhannya.
Laporan: Sulistyawan