KedaiPena.Com– Bekas pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong akhirnya buka suara usai diberhentikan oleh PSSI yang dikomandoi oleh Erick Thohir, Senin, (6/1/2025).
Dalam akun Instagram pribadinya, pelatih asal Korea Selatan ini menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia yang telah mencintai dan mendukung dirinya.
Shin Tae-yong buka suara soal pemecatan disela-sela kedatangan pelatih anyar Timnas Indonesia yakni Patrick Kluivert. Legenda Belanda itu akan datang ke Indonesia pada, Sabtu,(11/1/2024), malam.
“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia yang telah mencintai dan mendukung saya. Saya akan selalu mengingat kehangatan dan dukungan yang dikirimkan kepada saya,” dikutip Shin Tae-yong dalam Instagram pribadi miliknya, Sabtu,(11/1/2025).
Tak lupa, Shin Tae-yong juga mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Bagi Shin Tae-yong, Erick Thohir telah memberikan dukungan besar kepada Timnas Indonesia.
“Jika bukan karena bapak Presiden, kami tidak pernah mencapai apa kami sekarang,” jelas STY dalam akun IG pribadinya tersebut.
“Dan saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada PSSI. Terima kasih banyak karena selalu membantu dan mendukung saya,” tambah STY.
STY juga menyampaikan pesannya kepada jajaran pelatih di Timnas Indonesia. STY tak menampik bila selama ini dirinya beserta jajaran pelatih di Timnas menghadapi situasi sulit.
“Tetapi saya tahu anda selalu mengumpulkan kemauan dan kekuatan dan berlari bersama para pemain untuk mencapai hasil yang baik,” jelas STY.
STY juga mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada para pemain timnas Indonesia. STY menekankan, bahwa Timnas Indonesia harus dapat maju dan berlaga di Piala Dunia 2026.
“Saya pun sungguh-sungguh bersyukur dan berterima kasih kepada para pemain tim nasional. Kita benar-benar harus maju ke Piala Dunia 2026. Adalah harapan saya bahwa pemain kami pasti akan melangkah ke panggung Piala Dunia,” pungkas STY.
Laporan: Tim Kedai Pena