KedaiPena.Com – Anggota DPR RI, Arteria Dahlan, meminta agar Mahkamah Konstitusi (MK) dapat bertanggung jawab dengan tertangkapnya satu hakim mereka, Patrialis Akbar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).‎
Arteria, pun menyarankan, sebaiknya Ketua MKÂ saat ini mundur untuk mempertanggung jawabkan hal yang telah mencoreng lembaga tersebut. Karena, integritas dan harga diri itu lebih utama ketimbang jabatan.
“Kalaupun tidak, Ketua MK harus lakukan langkah konkret tidak hanya statement retoris, tapi melakukan penyidikan internal, kalau perlu libatkan dan bentuk tim investigator yang melibatkan publik. Kan kejadian ini bukan yang pertama,” ungkap Arteria kepada KedaiPena.Com, Minggu (29/1).
“Lagi pula pada masa kepemimpinan beliau kan kita juga dengar bagaimana isu adanya jual beli perkara dalam pilkada kabupaten Muna yang sampai dilakukan pemungutan suara ulang hingga dua kali, dan kasus-kasus lainnya,” tambah dia.
Hal-hal konkret itu, kata Arteria dapat dimulai, dengan membuka posko penerimaan putusan-putusan bermasalah, korban keadilan MK pun juga punya nama-nama hakim yang katanya terlibat. Penyelidikan bisa dimulai dari sana.
“Begitu pula dapat diperiksa juga panitera yang mengatur lalu lintas perkara, sekjen MK yang sering berkomunikasi dengan pihak eksternal, petugas persidangan, dan para pengkaji dan staf ahli, kita jangan terlalu lugu kalau kejahatan ini dilakukan oleh satu orang,” tutur dia.
Walaupun, aku dia, memang sulit mengembalikan kepercayaan publik bahwa hakim-hakim MK, panitera, sekjen dan petugas persidangan dan pengkaji tidak korup dan memang berintegritas saat ini.
“Sedih dan betul-betul kecewa kalau benar “draft” putusan telah beredar di tangan pemegang “kapital”, dimana marwah MK yang katan isinya negarawan. Tapi faktanya praktek setan sehingga peradilan sesat dan putusan zalimlah yang menjadi produknya,” tutup politisi PDIP ini.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa