KedaiPena.Com- Ketua Umum atau Ketum Partai NasDem Surya Paloh disarankan dapat memilih sikap besebrangan dan menarik mundur menteri asal partainya dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi)- Ma’ruf Amin saat ini. Saat ini tersisa dua menteri dari Partai NasDem yang masih berada di kabinet Presiden Jokowi.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menanggapi penetapan tersangka
Sekjen Partai NasDem yang juga Menkominfo Johnny G Plate sebagai tersangka kasus korupsi proyek BTS.
“Pilihan terbaik adalah dengan menerima konsekuensi berseberang tanpa harus mengundurkan diri dari kabinet,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, Jumat, (19/5/2023).
Dedi begitu ia disapa mengatakan, bahwa NasDem beserta Surya Paloh diyakini akan mendapatkan simpati publik apabila menteri dari parpolnya diamputasi oleh Presiden Jokowi.
“Biar saja NasDem diamputasi, itu akan membuat NasDem berpeluang dapatkan simpati publik, dengan asumsi mereka sebagai partai yang ditekan,” tegas Dedi.
Dedi melanjutkan, hal tersebut sejalan pernyataan Surya Paloh sendiri bahwa NasDem akan menerima konsekuensi resuffle pasca penetapan tersangka Johnny G Plate.
“Sejalan dengan pernyataan Surya Paloh bahwa mereka akan menerima konsekuensi resuffhle,” pungkasnya.
Sebelumnya, Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur BTS 4G, dan penyediaan infrastruktur pendukung 5 paket BAKTI Kemenkominfo periode 2020-2022.
Kejagung langsung menahan Plate di Rutan Salemba cabang Kejagung untuk kepentingan penyidikan kasus dugaan korupsi yang ditaksir merugikan keuangan negara hingga Rp8 triliun itu.
Laporan: Tim Kedai Pena