KedaiPena.com – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung hari ini (18/1/2023) hingga esok hari dinantikan oleh para pelaku pasar. Hal ini berkaitan dengan keputusan RDG apakah akan menaikkan Suku Bunga Acuan atau tetap mempertahankan pada angka 5,5 persen.
Seperti diketahui, pada 2022, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 200 basis poin hingga menjadi sebesar 5,5 persen, guna mengendalikan laju dan ekspektasi inflasi, serta mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.
Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira menyatakan potensi menaikkan atau mempertahankan memang masing-masing memiliki alasan.
“Proyeksi saya, 75 persen peluangnya akan naik, sementara hanya 25 persen yang akan mempertahankan,” kata Bhima, Rabu (18/1/2023).
Ia menyatakan jika memang keputusannya naik, diperkirakan akan sebesar 25 basis poin.
“Karena BI mengkhawatirkan masih tingginya inflasi, dan tekanan keluarnya dana asing dari portfolio,” ucapnya.
Jika tidak dinaikan, pertimbangannya adalah karena The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya, sebagai respon atas melandainya inflasi Amerika Serikat, yakni 6,5 persen (yoy) pada Desember 2022 dari 7,1 persen (yoy) pada November.
“Kalau BI menaikan bunga, akan ada koreksi di pasar modal, karena kekhawatiran naiknya NPL dan tekanan kredit di saham perbankan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa