KedaiPena. Com – Direktur Pusat Studi Sosial dan Politik, Ubedillah Badrun menjelaskan, jika secara analisis fakta ilmiah, pasangan Anies-Sandi terlihat lebih kuat dari lawannya yakni Ahok-Djarot.
Hal itu, kata dia, berpacu dari selisih unggul rata-rata dari 6 lembaga survei sekitar 2 persen. Hasil itu selisih maksimal 8 persen dan dari 5 lembaga survei dikurangi selisih maksimal 4 persen dari satu lembaga survei yang memenangkan Ahok, Djarot lalu dibagi dua pasang.
“Lalu, jika dianalisis dari seberapa fatal tindakan paslon dan timnya di hari-hari terakhir menjelang pencoblosan, tim atau relawan Ahok-Djarot telah melakukan tindakan fatal merugikan daya elektabilitas Ahok-Jarot, sehingga Anies-Sandi nampak pada sisi ini lebih mendapat keuntungan,” kata dia di Jakarta, Selasa (18/4).
Maka dari tiga kategori tersebut, kata dia, paslon Anies-Sandi mengungguli dua kategori, sehingga peluang untuk memenangkan pertarungan ada pada paslon Anies-Sandi meski kemenangannya tipis.
“Tetapi prediksi tersebut bisa tidak berlaku jika pelaksanaan pemilu diwarnai berbagai kecurangan, karena seringkali kecurangan merusak cara-cara ilmiah dalam memprediksi kemenangan pemilu,” beber dia.
“Jika kecurangan terjadi, ia tidak hanya merusak cara-cara ilmiah dalam memprediksi tetapi juga merusak situasi sosial pasca pilkada,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh