Ditulis Oleh: Laksma Purn Ir Fitri Hadi S, MAP Analis Kebijakan Publik
SELASA 14 Maret 2023 Lapangan Tenis Indor Senayan pecah. Pecah oleh gemuruh suara kader dan simpatisan partai Demokrat yang memenuhi seluruh kursi yang tersedia sampai ke pelataran stadion penuh sesak berdiri menyambut kedatangan AHY pada pidato politiknya tepat jam 14.00. AHY… AHY… AHY bersambung bersautan dari hadirin menambut kedatanganya.
Di tengah lautan pendukungnya AHY mampu memukau seluruh pengunjung yang hadir ditempat itu termasuk para purnawirawan perwira tinggi TNI POLRI. Kehadiran para purnawirawan itu menunjukan bahwa meskipun AHY mengurdurkan diri dari dinas TNI AD dengan pangkat Mayor tapi tampilnya AHY ketampuk pimpinan di Partai Demokrat mendapat dukungan dari para seniornya yang telah purnawirawan berpangkat Jendral, Laksamana, Marsekal dan Jendral Polisi.
Peristiwa ini sekaligus menunjukan bahwa upaya pengulingan AHY dari kursi ketua umum partai Demokrat mengalami gatot alias gagal total walau upaya itu datang dari seniornya berpangkat jendral. Jelaslah, walau AHY berhenti dinas TNI AD diangkat Mayor tapi kemampuannya tidak dikalahkan oleh seorang Jendral yg berpengalaman malang melintang didunia kemiliter termasuk didunia perpolitikan. Kini pendukungnya dari semua kalangan berharap dan yakin bahwa AHY mampu pula menjadi wakil presiden mendampingi Anies Rasyid Baswedan.
Populer disebut AHY atau Agus Harimurti Yodoyono. Pria lulusan Akmil tahun 2000 ini kembali naik kepentas, kali ini panggungnya sebagai calon wakil presiden. Sebelumnya dia naik panggung sebagai calon Gubernur DKI, lawanya waktu itu adalah Anies Rasyid Baswedan yang kemudian menjadi Gubernur DKI. Walau dapat disebut sebagai pendatang baru dikancah perpolitikan Indonesia, waktu itu AHY dengan pasangannya diputaran pertama memperoleh suara 17.02% sedangkan Anies dengan pasangannya sebagai pesaingnya memperoleh 39.95% sedangkan Ahok dengan pasanganya meraih 42.99%.
Dari angka angka tersebut jelas menggambarkan AHY menunjukan kekuatannya dengan tidak tertinggal jauh dari para pesaingnya. Kini AHY siap berdampingan dengan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
Sebagai pendatang baru dikancah perpolitikan, AHY sebelumnya berkaries sebagai militer lulusan terbaik sehingga memperoleh penghargaan Presiden Republik Indonesia bintang Adi Makayasa, memilih mengundurkan diri dari dinas militer dengan pangkat terakhir Mayor tahun 2016. Pria kelahiran 10 Agustus 1978 saat maju dalam pilkada DKI tahun 2016 usianya baru 38 tahun, termuda dari seluruh peserta pilkada DKI tersebut.
AHY terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode tahun 2020-2025 pada kongres ke 5 Partai Demokrat tanggal 15 Maret 2020.
Keyakinan AHY akan mampu menjadi pasangan terbaik sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Anies sebagai calon presiden dalam pilpres tahun 2024 disebabkan beberapa faktor utama yang saya sebut sebagai power AHY. Ada 5 faktor utama power AHY yang dapat mengsukseskan pasangan Anies AHY terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada pemilu tahun 2024. Power itu antara lain adalah:
1. Partai Demokrat yang dipimpinnya termasuk partai besar. Perolehan suaranya di DPR cukup berimbang dengan partai partai besar lainnya seperti Golkar, Gerindra PKS, PKB dan Pan. Demokrat cukup kuat dan tidak terpecah ketika terjadi dualisme kepemimpinan saat menghadapi upaya perampasan ketua umum yg saat itu dipegang oleh AHY. Upaya itu gagal total. Demokrat juga eksis sebagai partai oposisi di DPR dengan tidak ada satupun kadernya yang duduk sebagai menteri dikabinet Indonesia Maju. Kondisi ini menunjukan soliditas Demokrat cukup tinggi sehingga akan mempu mengantarkan AHY kekursi wakil presiden.
2. SBY adalah mantan presiden ke 6 dengan masa jabatan 2 periode, pensiunan Jendral TNI AD tentunya mempunyai pengaruh yang besar di Indonesia. Melihat caruk maruknya proses pilpres tahun 2024, SBY menyatakan akan turun gunung. Niat SBY turun gunung ini dapat diartikan SBY bukan hanya sebagai penonton yang hanya mampu bersorak atau berteriak huu, tapi SBY juga akan ikut campur, menggunakan pengaruhnya untuk memastikan pemilu tahun 2024 berjalan dengan demokratis, jujur, adil, baik dan benar. Niat SBY ini tentunya akan menguntungkan AHY dan pasangannya ditengah kemungkinan bukan saja kecurangan pemilu tapi upaya penundaan pemilu dan cara cara lain untuk menggagalkan hak rakyat dalam berdemokrasi dengan cara yang tidak sesuai Konstitusi.
3. Dukungan milenial dan generasi Z kepada AHY diperkirakan diberikan pada AHY untuk menjadi calon wakil presiden. Usianya baru 45 tahun pada 2023 ini tentunya menjadi pilihan bagi pemilih milenial dan generasi Z yang jumlahnya mencapai 60% dari total penduduk Indonesia 318.9 juta jiwa pada tahun 2024. Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pun memperkirakan bahwa Pemilu 2024 akan didominasi oleh generasi Z dan milenial yang berada di rentang usia 17-39 tahun. Berdasarkan hasil survei CSIS, jumlah kedua generasi tersebut mendekati 60% dari total pemilih (dataindonesia.id 28 Oct 2022).
4. Kemampuan AHY diperpolitikan tidak diragukan. Ketika naik kepanggung politik sebagai ketua umum Partai Demokrat secara aklamasi mendukung AHY. Hanya sebagian kecil yang tidak mendukungnya dan itu tidak mempengaruhi kekompakan atau soliditas partai Demokrat. Begitu pula ketika terjadi upaya kudeta ketua umum partai oleh seniornya yang Jendral berpengalaman. AHY tidak tergoyahkan, partai tetap solid.
Jabatan AHY saat ini, sebagai ketua partai akan menempatkan pasangan Anies dan AHY sebagai pasangan yang kuat dan bermartabat, bukan petugas partai suatu sebutan yang merendahkan bagi seorang presden dan wakil presiden. Dengan jabatan sebagai ketua partai dari sebuah partai besar yang loyal dan solid pada pimpinannya maka, baik Anies dan AHY akan mempunyai kedudukan yang terhormat dimata partai partai. Tidak seperti saat ini presiden hanya dianggap sebagai petugas partai yang tentu saja kedudukannya dapat dianggap lebih rendah dari anggota partai sekalipun.
Tidak kalah pentingnya adalah dengan teman teman 1 angkatan AHY di TNI POLRI. Peran mereka patut diperhitungkan, mengingat mereka saat ini sudah ada yg berpangkat Kolonel atau setidaknya Perwira Menengah senior ditubuh TNI POLRI. Diharapkan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya TNI POLRI dapat menjamin kepastian keberlangsungan pemilu 2024 berlangsung secara netral dan aman tidak ikut berkompetisi seperti yang sering dinyanyikan pada aksi unjuk rasa. Dengan netralitasnya TNI POLRI diharapkan pelaksanaan pemilu 2024 dapat berjalan sesuai ketentuan dengan memenuhi syarat konstitusi. Peran TNI POLRI begitu strategis ditengah isue penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan dan presiden 3 periode dan bilamana issue itu terjadi maka potensi konflik horizontal maupun vertical menjadi ancaman serius keutuhan NKRI.
5. Anies AHY pasangan serasi dalam banyak hal. Dalam berkomunikasi mereka sama sama handal. Dari riwayat pendidikan menunjukan mereka adalah orang orang yang cerdas. Kemudian melihat kemungkinan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung oleh partai partai peserta pemilu sangat mungkin mereka adalah calon calon termuda dibanding yang lain. Meskipun mereka masih muda namun dalam hal kepemimpinan, kecerdasan dan pengalaman mereka diorganisasi maupun dipemerintahan menunjukan mereka akan mampu menjadi presiden dan wakil presiden yang membawa bangsa dan negara yang lebih baik, maju, berdaulat dan bermartabat sesuai dengan tujuan negara Indonesia. Misi yang mereka bawa perubahan dan perbaikan adalah tekad mereka dalam membangun negara Indonesia.
Tidak ada gading yang tak retak, sebaik apapun Anies Rasyid Baswedan perlu pendamping yang mampu menutupi kekurangannya. AHY dengan partai dan simpatisanya terbukti mampu bersinergi saat pilkada DKI yang dimenangkan oleh Anies pada putaran ke 2. Hal ini dapat terjadi berkat dukungan suara, pindahnya masa pendukung AHY pada putaran ke 2 ke Anies Rasyid Baswedan. Fakta tersebut tentunya tidak boleh dikesampingkan bahwa keberhasilan Anies sebagai presiden Indonesia kelak akan lebih terbuka jika dipasangkan dengan AHY selaku wakil presiden.
Demikianlah power AHY ini dalam koalisi partai NASDEM, PKS dan Demokrat akan menjadi sinergitas yang saling mengisi dan tentunya menjadi power yang sangat diperhitungkan dalam pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden termasuk dalam pemilihan calon anggota legislativ pada pemilu tahun 2024.
(***)