KedaiPena.Com – Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi suasana politik yang serba pelik.
Menurut dia, bangsa ini berhadapan dengan mental pemimpin yang saling bertolak belakang.
Yang dinyatakan menang tapi seolah rasa kalah dan bertingkah serba panik. Sementara yang dinyatakan kalah seolah rasa menang dan juga tak kalah paniknya.
“Dari rasa panik yang sama akhirnya muncul saling lapor, saling curiga dan ujungnya suasana politik paska pencoblosan tak jua menuju reda. Makin banyak yang ditersangkakan dengan pasal makar, di saat mana banyak orang sebelumnya yang telah diterangkan makar, tak jua kasusnya naik ke pengadilan,” kata Ray dalam keterangannya, Jumat (10/5/19).
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) ini menyayangkan, pasal makar saat ini diobral bukan untuk diselesaikan kasusnya, tapi cukup sebagai kerangkeng aktivitas korbannya.
“Jangan mudah mengobral pasal makar. Kasus lama saja belum jelas ujungnya, tapi korban ketidakjelasan pasal makar ini terus bertambah,” imbuhnya.
Padahal, kata Ray, bangsa ini telah membangun begitu banyak infrastruktur demokrasi untuk menyelesaikan berbagai dugaan kecurangan atau pelanggaran dalam pemilu.
“Saya kira, jauh di atas kalah menang yang diperjuangkan: tujuan kita yang utama adalah membangun keadaban bangsa ini. Moga inilah kali terakhir kita mendapatkan suasana menang rasa kalah, kalah rasa menang,” harap Ray.
Laporan: Muhammad Hafidh