KedaiPena.Com – Siapapun orang yang berada disekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mendorong penundaan pemilu 2024 merupakan pengkhianat demokrasi dan reformasi 98.
Selain itu, pihak-pihak itu ingin menjerumuskan Presiden Jokowi karena akan bisa membuat keadaan tidak membaik seperti alasan yang dilontarkan oleh Ketum PKB Muhaimain Iskandar dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
“Saya juga tidak yakin kalau Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang mengkoordinir tentang usulan penundaan pemilu. Bisa saja dimunculkan nama LBP hanya untuk memecah belah antara LBP dan Jokowi karena LBP dianggap begitu dekat dengan Jokowi,” kata Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS dalam keterangan tertulis, Sabtu,(5/3/2022).
Ia pun menilai, justru yang harus ditanyakan apa motivasi dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartanto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan mengusulkan pemilu 2024 ditunda.
“Kalau mereka tidak siap mengikuti pemilu 2024, sebaiknya mundur saja dari posisi Ketum partai,” jelas Fernando.
Tidak hanya itu, Fernando menyoroti, catatan kasus yang ditangani KPK dan diduga melibatkan ketiga Ketum Parpol tersebut.
“Ketiganya pernah disebut-sebut. Misalnya Muhaimin Iskandar dengan kasus yang dikenal kardus durian. Airlangga Hartanto disebut dalam persidangan kasus suap pembangunan PLTU Riau-1. Begitupula dengan Zulkifli Hasan terseret dalam kasus suap alih fungsi hutan menjadi lahan sawit di Provinsi Riau pada 2014,” papar Fernando.
Untuk membuktikan kepada publik bahwa keinginan untuk menunda pemilu 2024 bukan dari Jokowi, kata Fernando, sebaiknya PKB, Golkar dan PAN dikeluarkan dari koalisi pemerintahan
“Dan segera copot para menterinya,” demikian Fernando.
Laporan: Muhammad Lutfi