KedaiPena.Com- Partai Golkar dinilai akan hengkang dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Keluarnya Partai Golkar dari KIM dinilai besar terjadi jika memang Prabowo memilih nama Menteri BUMN Erick Thohir yang diusung oleh Partai Amanat Nasional atau PAN di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Analis politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting menanggapi kerumitan dan dilema Prabowo Subianto dalam memilih pendamping di Pilpres 2024. Prabowo sendiri hingga saat ini dinilai masih ingin meminang putra sulung Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka sebagai pendampingnya di 2024.
“Golkar bisa saja keluar dari koalisi jika Erick Thohir yang dipaksakan jadi cawapres Prabowo. Karena Golkar lebih besar dari PAN,” ujar dia, Kamis,(12/10/2023).
Belum lagi, lanjut dia, pada perhelatan Pilpres 2014 Golkar sudah mengalah dengan legowo memberikan posisi cawapres kepada Ketua Umum PAN saat itu Hatta Rajasa. Padahal Golkar memiliki suara yang besar dan bisa mengusung jagoannya.
“Apakah Golkar akan kembali memberikan dukungan jika itu terjadi lagi peluangnya 50:50,” tutur dia.
Sementara itu, ia menerangkan, Prabowo akan kesulitan mengarungi Pilpres 2024 jika memang memilih nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai pendamping di Pilpres 2024. Pasalnya, elektabilitas yang dimiliki Menteri Koordinator Perekonomian ini masih sangat rendah.
“Sedangkan kalau Prabowo pilih Airlangga elektabilitasnya masih rendah sekali, tidak mampu mengangkat, makanya ini jadi persoalan sendiri,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Rafik